Nats Alkitab : Yesaya 40:8

Penulis : G.I. Widya Tuluswati

Seorang perempuan yang cukup kaya melihat sebuah rumah dengan kebun bunga yang sangat indah. Sebuah papan tergantung di depan pagar rumah itu dengan tulisan: DIJUAL. Perempuan itu segera menghubungi pemilik rumah dan membeli rumah tersebut, karena dia sangat senang dengan kebun bunga indah yang dimilikinya. Tetapi, tidak lama tiba musim gugur yang disusul musim dingin. Kebun bunga itu menyisakan rumput yang kering dan bunga yang layu sehingga kebun itu tampak suram dan gundul. Ia menyadari bahwa keindahan rumput dan bunga hanya lah bersifat sementara.

Nabi Yesaya memberikan gambaran yang kontras antara rumput dan bunga dengan Firman Tuhan. Bila kita melihat pemandangan padang rumput dengan berbagai bunga bermekaran yang tumbuh di sekitarnya, itu adalah sesuatu yang sangat indah. Namun pemandangan indah ini hanya hadir dalam waktu yang sangat singkat, di mana pagi hari bunga-bunga itu bermekaran dan saat sore tiba rumput dan bunga itu sudah layu. Ini adalah gambaran bahwa segala sesuatu di dunia adalah fana adanya. Kekayaan, ketenaran, kekuatan, kesuksesan, kesehatan dan semua yang ada di dunia ini bersifat sementara, yang sangat rentan terhadap waktu, kehilangan dan kehancuran. Tetapi di tengah gambaran kefanaan ini, nabi Yesaya membandingkan dengan kebenaran mutlak yaitu Firman Allah yang tetap untuk selama-lamanya. Firman Allah adalah kebenaran yang bersifat kekal, tidak berubah, tidak lekang oleh waktu dan tidak goyah dalam keadaan apa pun. Firman Allah adalah benar dan dapat dipercaya, karena Allah adalah benar dan setia. Firman Allah adalah penuntun kita dalam menghadapi segala keadaan.

Saat kita merasa sedih, Firman Allah memberikan penghiburan dan pengharapan. Saat kita merasa ragu, takut, atau putus asa, Firman Allah memberikan kekuatan dan ketenangan. Mari kita dengan setia membaca, merenungkan dan melakukan Firman Allah setiap hari, maka kita akan merasa aman dalam kebenaran Firman Allah.

Sifat kekal Firman Allah adalah sauh bagi jiwa kita ( J.I. Packer )

Pertanyaan untuk direnungkan:

1. Apa yang selama ini menjadi "rasa aman" bagi Anda?

2. Apa yang akan Anda lakukan supaya merasa aman dalam kebenaran Firman Allah?