Dalam kisah ‚Ibuprofen Holle' yang ironis namun menyenangkan, kita dibawa ke dunia fantasi di mana orang yang sangat malas secara tidak sengaja diberi hadiah, dan yang sangat rajin menerima ujung tongkat ajaib. Tokoh protagonis kita, seorang gadis bermata cerah dan berekor lebat dengan etos kerja yang mengagumkan, secara tidak sengaja jatuh ke dalam sumur dan mendarat di wilayah Ibu Holle yang mempesona namun aneh. Sementara itu, adik tirinya yang pemalas bersantai-santai, menikmati hak istimewanya yang tidak diperolehnya dan menikmati hasil kerja keras orang lain - terutama tokoh utama kita. Di bawah asuhan Ibu Holle, tokoh utama kita memulai pengembaraan yang melelahkan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, namun imbalannya adalah hujan emas yang berkilauan. Ironisnya, rekannya yang malas, terpikat oleh prospek kekayaan tanpa kerumitan pekerjaan, melompat ke dalam sumur secara sukarela, dengan tujuan untuk mendapatkan nasib gemerlap yang sama. Namun, alam semesta, dengan keadilan yang puitis, memutuskan untuk menghadiahi saudara tiri yang malas dengan persediaan tar seumur hidup, yang secara efektif menghancurkan gaun rancangan desainer dan kedudukan sosialnya yang tinggi. Moral dari cerita ini? Dalam dunia dongeng yang aneh, kerja keras akan berbuah emas, sementara kemalasan adalah sesuatu yang lengket dan berantakan yang sebaiknya dihindari.