Di kerajaan Neverrest, Putri Briar Rose membawa kecantikan tidur ke tingkat yang lebih tinggi berkat kutukan yang telah berlangsung selama seabad. Serikat pemintal lokal melakukan pemogokan karena kekurangan kain briar, membuat Rose tertidur lelap. Tapi jangan takut, karena seorang pangeran dengan kuda tunggangan berbahan bakar kafein muncul, dipersenjatai dengan pemangkas tanaman dan tekad yang menyaingi tupai untuk mendapatkan kacang.
Dengan dengkuran yang bisa menyaingi auman naga, ciuman cinta sejati Rose tampak tidak mungkin seperti menemukan unicorn di kebun binatang. Tak gentar, pangeran kami bekerja sama dengan seorang maestro musik untuk menciptakan hiruk-pikuk yang membuat pesta tunda kerajaan terdengar seperti konser musik rock. Di tengah-tengah duri yang kusut dan rambut liar, sang putri terbangun, dan kerajaan mengadakan pesta yang begitu epik, bahkan tupai-tupai pun ikut menari conga.
Dari kusut berduri hingga kebangkitan musik, kisah Briar Rose membuktikan bahwa terkadang, mematahkan kutukan membutuhkan lebih dari sekadar ciuman - dibutuhkan keceriaan dan simfoni suara yang dapat membangunkan beruang yang sedang berhibernasi. Maka, mereka hidup bahagia selamanya, dengan sang putri yang belajar menyesap teh herbal sebelum tidur dan pangeran yang menganggap penyumbat telinga sebagai hadiah kerajaan.