Bab ini diawali dengan ajakan untuk mengikuti jejak rasul Paulus, seperti halnya dia menjadi pengikut Kristus. Siapakah yang kau ikuti dalam hidupmu? Hendaknya ia yang mengarahkanmu kepada sumber hidup itu sendiri yaitu Yesus Kristus. Selanjutnya bab ini juga membahas tentang bagaimana jemaat hendaknya bersikap dan menampilkan diri saat berkumpul dan berdoa, semata untuk menghormati Allah yang maha suci. Ayat 24 menggambarkan tentang perjamuan baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus dan ajakan untuk meneruskan hal ini sebagai peringatan akan kasih Yesus. Setiap kali jemaat menyantap roti ini dan minum dari cawan ini, jemaat memberitakan kematian Tuhan sampai datangNya nanti (ayat 26). Oleh karena santapan ini begitu istimewa, hendaknya tiap orang menguji dirinya terlebih dahulu (mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh).