Bab ini diawali dengan penyadaran bahwa tubuh duniawi tidaklah abadi dan suatu saat akan dibongkar pada masanya. Allah sendirilah yang menyediakan tempat kediaman sorgawi dan Ia sendiri telah mempersiapkannya dengan karunia Roh sebagai jaminannya. Bab 17 menegaskan bahwa barangsiapa di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Hidup yang dijalani masih sama, penuh dengan tantangan dan kesulitan. Namun, bukan lagi kedagingan manusia yang semata menuntun hidup melainkan Roh Tuhan yang memperbaharui hati dan diri manusia. Kristus menjadi sang juru pendamai antara dunia dan Allah Bapa. Bab ini diakhiri Paulus dengan menggaris bawahi misteri salib Kristus, bahwa rekonsiliasi antara Allah dan manusia tak akan bisa terwujud tanpa korban sukarela yang mau menanggung semua kebencian dan dosa umat manusia.