Tanda nyata seorang rasul Kristus adalah: kekontrasan antara ‘harta karun’ yang dipercayakan kepadanya bagi hidup orang lain, dan eksistensinya yang tak membuat cemburu atau iri hati sesamanya (ayat 3). Seperti Yesus sendiri, ia adalah tanda sebuah kontradiksi atau perbantahan. Paulus menyebutkan apa yang perlu ia hadapi dalam pelayanannya namun ia tak menyembunyikan kebanggaan dan kepercayaannya: ‘memperkaya’ banyak orang dan memiliki segala sesuatu (ayat 10). Bab ini diakhiri dengan peringatan untuk memisahkan diri dari praktik kenajisan dunia. Hal ini bukan berarti untuk meninggalkan para pendosa atau hidup di awang-awang. Namun, lebih pada untuk tetap setia pada jalan Kristus dan tidak kembali pada kebiasaan lama bangsa pagan yang tak mengenal Kristus.