Bab ini diawali dengan berita kasih karunia dan pelayanan kasih di antara para jemaat. Ayat 4 menyebut tentang para kudus yang maksudnya adalah jemaat Kristiani di Yerusalem. Pada tahun ke-48 terjadi kelaparan di area Yudea dan Yerusalem (Kis 11:28). Hal ini terjadi dikarenakan panenan yang terbatas pada tahun sebelumnya, yaitu tahun sabat dimana bangsa Yahudi tidak memanen hasil ladang dan membiarkan tanah ladang beristirahat. Untuk meringankan beban ini, bantuan bagi jemaat Yerusalem diadakan. Para jemaat berbagi beban untuk meringankan persoalan saudara-saudara yang lain. Paulus tidak menyebut tentang pengumpulan dana tetapi lebih fokus berbicara tentang kebebasan memberi dan kemuliaan dalam pemberian yang murah hati. Kekayaan pelayanan kasih bukan hanya fokus pada si penerima bantuan, namun sang pemberi bantuanpun menerima ‘karunia’ kasih. Bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh dalam mengelola pengumpulan bantuan adalah bagian yang disebutkan rasul di bagian akhir bab ini. Disini ia mau menunjukkan bahwa hal yang baik dalam menjalankan kepercayaan jemaat adalah penting di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia.