
Sign up to save your podcasts
Or


Setiap era punya pahlawannya sendiri. Tapi, siapa yang sebenarnya menentukan siapa yang “layak” disebut pahlawan?
Dari Soekarno yang menyeimbangkan ideologi Nasakom, Soeharto yang menjadikan gelar pahlawan alat legitimasi politik, hingga masa Reformasi yang membuka ruang selebar-lebarnya, pemberian gelar pahlawan selalu menyimpan kepentingan di baliknya.
Menjadi pahlawan bukan sekadar soal gelar.
Tapi, tentang bagaimana sejarah ingin mengingatmu.
Ada yang berjuang tapi tak pernah diakui.
Ada pula yang berkuasa, lalu diangkat jadi pahlawan.
Sejarah Indonesia membuktikan, gelar pahlawan tak selalu netral.
Ia bisa jadi cermin politik, ideologi, bahkan luka kolektif bangsa.
Dengarkan kisah lengkapnya di Podcast SEJUK (Sejarah Unik Kompas), eksklusif di Spotify.
Link ada di bio IG podcastsejuk
#PodcastSEJUK #LitbangKompas #KompasData #PodcastSejarah #arsipkompas #HariPahlawan #10November #PahlawanNasional
By KompasdataSetiap era punya pahlawannya sendiri. Tapi, siapa yang sebenarnya menentukan siapa yang “layak” disebut pahlawan?
Dari Soekarno yang menyeimbangkan ideologi Nasakom, Soeharto yang menjadikan gelar pahlawan alat legitimasi politik, hingga masa Reformasi yang membuka ruang selebar-lebarnya, pemberian gelar pahlawan selalu menyimpan kepentingan di baliknya.
Menjadi pahlawan bukan sekadar soal gelar.
Tapi, tentang bagaimana sejarah ingin mengingatmu.
Ada yang berjuang tapi tak pernah diakui.
Ada pula yang berkuasa, lalu diangkat jadi pahlawan.
Sejarah Indonesia membuktikan, gelar pahlawan tak selalu netral.
Ia bisa jadi cermin politik, ideologi, bahkan luka kolektif bangsa.
Dengarkan kisah lengkapnya di Podcast SEJUK (Sejarah Unik Kompas), eksklusif di Spotify.
Link ada di bio IG podcastsejuk
#PodcastSEJUK #LitbangKompas #KompasData #PodcastSejarah #arsipkompas #HariPahlawan #10November #PahlawanNasional