
Sign up to save your podcasts
Or


Penjelasan untuk Stanza 1 dan 2(1) Brahma, Sang Adipati Dunia, yang bernama Sahampati, sembari menangkupkan kedua telapak tangan sebagai tanda pemberian hormat memohon kepada Yang Tidak Tertandingi: “Di dunia ini ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu, ajarkanlah Dhamma pada makhluk-makhluk ini karena belas kasih.”(2) Kewelas-asihan terhadap semua makhluk muncul pada Dia yang memiliki tiga pengetahuan yang sejati (vijjā) dan lima belas perilaku yang benar (caraṇa), •Yang stabil, yang merupakan pembawa kecerahan, pembawa tubuh terakhir-Nya, Tathāgata yang tidak tertandingi.Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 1 dan 2 dari Buddhavaṃsa (Garis Silsilah Para Buddha) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
By Dhammavihari Buddhist Studies5
22 ratings
Penjelasan untuk Stanza 1 dan 2(1) Brahma, Sang Adipati Dunia, yang bernama Sahampati, sembari menangkupkan kedua telapak tangan sebagai tanda pemberian hormat memohon kepada Yang Tidak Tertandingi: “Di dunia ini ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu, ajarkanlah Dhamma pada makhluk-makhluk ini karena belas kasih.”(2) Kewelas-asihan terhadap semua makhluk muncul pada Dia yang memiliki tiga pengetahuan yang sejati (vijjā) dan lima belas perilaku yang benar (caraṇa), •Yang stabil, yang merupakan pembawa kecerahan, pembawa tubuh terakhir-Nya, Tathāgata yang tidak tertandingi.Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 1 dan 2 dari Buddhavaṃsa (Garis Silsilah Para Buddha) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).