
Sign up to save your podcasts
Or


Seorang pedagang kaya raya yang bernama Mahādhāna bersama dengan rombongannya tidak dapat melewati sungai yang sedang meluap dan terjebak di pinggir sungai selama tujuh hari. Kemudian si pedagang memutuskan untuk menghabiskan barang-barang bawaannya dengan tinggal di pinggir sungai selama musim hujan, dingin dan panas. Saat Buddha mengetahui pemikiran dari pedagang tersebut, Buddha lalu tersenyum. Seperti yang kita ketahui, Buddha tidak akan tersenyum untuk alasan duniawi. Lalu apa hal yang membuat-Nya tersenyum?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 286-289 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) dan Stanza 291-295 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
By Dhammavihari Buddhist Studies5
22 ratings
Seorang pedagang kaya raya yang bernama Mahādhāna bersama dengan rombongannya tidak dapat melewati sungai yang sedang meluap dan terjebak di pinggir sungai selama tujuh hari. Kemudian si pedagang memutuskan untuk menghabiskan barang-barang bawaannya dengan tinggal di pinggir sungai selama musim hujan, dingin dan panas. Saat Buddha mengetahui pemikiran dari pedagang tersebut, Buddha lalu tersenyum. Seperti yang kita ketahui, Buddha tidak akan tersenyum untuk alasan duniawi. Lalu apa hal yang membuat-Nya tersenyum?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 286-289 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) dan Stanza 291-295 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).