
Sign up to save your podcasts
Or


Suatu ketika saat Buddha sedang berdiam di wihara Veluvana, YA. Sāriputta, dengan ditemani oleh 500 bhikkhu, memasuki desa Nālaka dan berdiri di depan pintu rumah ibunya sendiri untuk ber-piṇḍapāta. Ibunya mengundang mereka masuk ke dalam rumah, namun ketika ia sedang mempersembahkan makanan kepada anaknya, ia berkata, “Wahai pemakan makanan sisa, kau yang telah meninggalkan 80 crore untuk menjadi seorang bhikkhu, kau telah menghancurkan kami.” Kemudian ia mempersembahkan makanan kepada bhikkhu lain sembari berkata kepada mereka dengan kasar, “Kalian semua telah memanfaatkan anakku sebagai pembantumu; sekarang makan makananmu.”YA. Sāriputta tidak menjawab apa pun, melainkan hanya mengambil mangkuk makanannya dan kembali ke wihara. Sekembalinya ke wihara, para bhikkhu memberitahu Buddha bagaimana YA. Sāriputta dengan sabar menahan omelan dan hinaan dari ibunya. Apa jawaban Buddha? Bagaimana YA. Sāriputta bisa memiliki kesabaran seperti itu?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 395-400 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
By Dhammavihari Buddhist Studies5
22 ratings
Suatu ketika saat Buddha sedang berdiam di wihara Veluvana, YA. Sāriputta, dengan ditemani oleh 500 bhikkhu, memasuki desa Nālaka dan berdiri di depan pintu rumah ibunya sendiri untuk ber-piṇḍapāta. Ibunya mengundang mereka masuk ke dalam rumah, namun ketika ia sedang mempersembahkan makanan kepada anaknya, ia berkata, “Wahai pemakan makanan sisa, kau yang telah meninggalkan 80 crore untuk menjadi seorang bhikkhu, kau telah menghancurkan kami.” Kemudian ia mempersembahkan makanan kepada bhikkhu lain sembari berkata kepada mereka dengan kasar, “Kalian semua telah memanfaatkan anakku sebagai pembantumu; sekarang makan makananmu.”YA. Sāriputta tidak menjawab apa pun, melainkan hanya mengambil mangkuk makanannya dan kembali ke wihara. Sekembalinya ke wihara, para bhikkhu memberitahu Buddha bagaimana YA. Sāriputta dengan sabar menahan omelan dan hinaan dari ibunya. Apa jawaban Buddha? Bagaimana YA. Sāriputta bisa memiliki kesabaran seperti itu?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 395-400 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).