Cerita Ibu Ibukota

Berawal dari menyaksikan sebuah serial yang menceritakan tentang relawan yang berkecimpung di dunia daur ulang, Hana Nur Auliana yang saat itu masih duduk di bangku SMA tertarik dengan isu seputar sampah dan pengolahannya.

Kini, Hana terlibat dalam sebuah wadah yang peduli akan lingkungan dan pengolahan sampah bernama Waste4Change. Ia bersama rekan-rekannya mencari cara untuk melibatkan lebih banyak pihak yang mau berkolaborasi menjadikan sekitar lebih sadar dalam mengelola sampah dari hulu ke hilir.

Bagaimana perjalanan Hana dan Waste4Change dalam menjalankan aksi hidup baik?

Simak selengkapnya di Gelar Wicara Ibu Ibukota Special Episode!

Ingin berbuat sesuatu yang berdampak bagi para petani, Asri Saraswati pergi meninggalkan kenyamanan hidup di Jakarta dan memulai kehidupan baru di Yogyakarta. Ia bersama suaminya, membuat wadah yang mendukung para petani, bernama Agradaya.  

Keputusan tersebut diambil, setelah melihat Kelompok Wanita Tani (KWT) di kawasan Perbukitan Menoreh, yang terbatas dalam mengolah hasil panen mereka. Terkadang apabila harga terlalu murah, para petani lebih memilih untuk tidak memanen karena tidak sebanding dengan letih yang mereka rasakan.  

Bagaimana perjalanan Asri Saraswati untuk bergerak bersama para petani dan Agradaya? Simak selengkapnya di Gelar Wicara Ibu Ibukota Special Episode!

Para Istri Wali Kota dan Bupati di Jakarta akan berbagi kisah menarik mereka dalam menjalankan peran sebagai pendamping sosok pemimpin di tiap wilayah.

Tak hanya mendampingi, namun mereka juga mengambil peran dalam organisasi yang bersinggungan langsung dengan warga seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ataupun Dharma Wanita Persatuan (DWP). Ada suka duka dan perjalanan yang dilewati ketika memiliki peran sebagai Istri Walikota/Bupati.  

Gelar Wicara Spesial kali ini menghadirkan: 

Ibu Ucu Jamilah Dhany-Istri Walikota Jakarta Pusat 

Ibu Yenny Nursanti Ali- Istri Walikota Jakarta Utara 

Ibu Radiah Anwar- Istri Walikota Jakarta Timur 

Ibu Sarjiatmi Isnawa Adji - Istri Plt. Walikota Jakarta Selatan Periode 8 Februari - 28 Oktober 2021 

Ibu Lisniawati- Istri Walikota Jakarta Barat Periode 4 September 2020- 13 Oktober 2021 

Ibu Rita Susanti- Istri Bupati Kepulauan Seribu  

Bagaimana suka duka dan perjalanan yang dialami sosok-sosok tersebut? Simak ceritanya di Gelar Wicara Special Episode!

Berawal dari kegelisahan sebagai ibu rumah tangga ‘dasteran’ yang hanya aktif secara domestik, Septi Peni Wulandani ingin mengubah pemikiran dan stigma terhadap sosok ibu. Lewat Ibu Profesional, Ia ingin ibu rumah tangga juga dianggap sebagai sosok yang mumpuni dan mampu mengembangkan diri secara profesional layaknya perempuan karir.

Ibu dari tiga orang anak ini menekuni passionnya di dunia anak dan pendidikan keluarga. Pernah meraih penghargaan sebagai individu pemberdaya masyarakat, Ibu Septi telah menjadikan Ibu Profesional sebagai forum belajar yang dikelola secara daring dan luring di 57 kota di Indonesia dan 10 negara. Keinginan kuatnya sebagai agen perubahan selalu dimulai dari "mengubah diri sendiri".

Bagaimana lika-liku yang dihadapi Ibu Septi Peni bersama Ibu Profesional?

Simak ceritanya di Gelar Wicara Spesial!

Menyaksikan langsung seseorang yang tak sempat tertolong karena kekurangan darah, menggerakan Valencia Mieke Randa untuk yakin mendirikan Blood4Life Indonesia. Komunitas sosial ini secara sukarela melakukan #aksihidupbaik, dengan memberikan informasi kebutuhan donor darah secara gratis kepada masyarakat Indonesia.

Kehadiran Blood4Life telah membantu menyelamatkan jutaan orang yang membutuhkan darah. Total 4 juta kantung darah dapat terisi di tahun ini, yang menjadi harapan banyak orang. Namun, Blood4Life masih membutuhkan kontribusi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 5 juta kantung darah setiap tahunnya.

Bagaimana suka duka Ibu Valencia melakukan #aksihidupbaik bersama Blood4Life?

Simak ceritanya di Gelar Wicara Spesial!

Menyimpan tidak hanya keindahannya, Pulau Harapan di Kepulauan Seribu menyimpan perjuangan penggerak literasi. Seperti Ibu Fitriyah, penggerak yang memberdayakan warga dan mengajak warga membangun pulau mereka, baik dari segi ekonomi, kesehatan, sosial, pendidikan, dan lain sebagainya.

Sebagai seorang Kader PKK serta Kader Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Keluarga, beliau begitu fokus dalam memberikan edukasi seputar pola asuh bagi orang tua. Ibu Fitriyah juga aktif menjadi tenaga pengajar PAUD, yang dilakukannya secara sukarela.

Dari segi kesehatan, Ia aktif menjadi Kader Paliatif, yang memberikan edukasi seputar pencegahan kanker kepada warga sekitar. Juga, memberi edukasi tentang tanaman obat keluarga (toga), karena Ibu Fitriyah juga dikenal sebagai Duta Toga Kelurahan Pulau Harapan.

Beliau yakin, kegiatan yang dilakukannya akan membuat warga Pulau Harapan mempunyai masa depan yang semakin baik. Harapannya, suatu hari nanti akan ada yang meneruskan perjuangannya menjaga Pulau Harapan agar #aksihidupbaik terus berjalan.

Bagaimana perjalanan aksi hidup baik Ibu Fitriyah?

Temukan di Gelar Wicara Ibu Ibukota Awards!

Ibu Suyatmi yang biasa disapa dengan panggilan Bu Mamiek merupakan sosok yang berperan mendirikan Koperasi Wanita Flamboyan sejak tahun 1992 di wilayah Jakarta Timur. 

Tidak hanya memberikan pinjaman, namun koperasi yang dibina Ibu Mamiek juga mengadakan berbagai program pelatihan dan pendidikan. Topiknya begitu beragam seperti Latihan Dasar Koperasi (LDK), pengelolaan organisasi, kesehatan reproduksi perempuan, isu gender, hingga pengelolaan keuangan.

Bagaimana perjalanan aksi hidup baik Ibu Suyatmi?

Temukan di Gelar Wicara Ibu Ibukota Awards!

Ibu Setianingsih, guru di Sekolah Luar Biasa, mengajarkan anak didiknya untuk membuat tas, masker, hingga aneka cenderamata menarik. Tidak hanya anak didiknya, Ibu Setianingsih bahkan membagikan ilmu keterampilan bagi warga sekitar.

Untuk menciptakan dampak yang lebih besar, beliau membuat sebuah buku yang berisi bahan ajar yang bisa digunakan baik untuk orangtua dan pendidik dalam memberikan pelatihan keterampilan kerajinan.

Seperti apa kisah Ibu Setianingsih dalam memberdayakan anak berkebutuhan khusus?

Jangan lewatkan Gelar Wicara Ibu Ibukota Awards!

Fathimah Himmatina: Gunakan Maggot Sebagai Solusi Olah Sampah Dari Rumah

Berperan aktif dalam membudidayakan lingkungan sekitar, Ibu Fathimah Himmatina berhasil menemukan cara pengolahan sampah organik melalui metode biokonversi maggot Black Soldier Fly (BSF). Sosok yang dipanggil Ibu Himma ini, juga membuat alat inovasi budidaya maggot bernama Magobox serta mendirikan Almagot Social Enterprise dan Komunitas Lalat Baik. Upaya edukasi kerap beliau lakukan kepada warga sekitar mengenai pengelolaan sampah makanan untuk budidaya maggot. Semua kegiatan dilakukan di masjid dan musala sebagai pusat edukasi warga untuk pilah dan olah sampah.

Saat ini, Magobox semakin dikenal masyarakat luas. Beliau berharap, semakin banyak orang paham dan tertarik untuk mengelola dan memilah sampah dari rumah.

Bagaimana perjalanan Ibu Himma mengelola sampah dan membudidayakan maggot?

Simak selengkapnya di Gelar Wicara Ibu Ibukota Awards!

Berawal dari banyaknya plastik yang menumpuk, Ibu Ida Muslikah dengan terampil menginisiasikan daur ulang limbah menjadi barang yang bernilai. Limbah rumahan yang biasanya begitu saja, disulap menjadi berbagai kerajinan tangan. Dengan pengetahuan, kreativitas, dan keterampilannya, beliau turut aktif mengedukasi dan meliterasi para kader, ibu rumah tangga, serta ibu-ibu PKK di lingkungannya. 

Ibu Ida juga turut memanfaatkan tanaman herbal untuk membuat minuman kesehatan yang dapat meningkatkan imun tubuh. Minuman Kembang Telang Lidah Buaya, namanya. Beliau tidak segan membagikan resepnya agar semakin banyak orang terjaga kesehatannya. Semua #aksihidupbaik yang beliau lakukan senantiasa bertujuan menginspirasi warga untuk turut serta dalam melestarikan lingkungan sekitarnya.

Bagaimana perjalanan Ibu Ida mengubah limbah menjadi kerajinan?

Simak selengkapnya di Gelar Wicara Ibu Ibukota Awards!