Jangan anggap kerdil trauma masa kecil. Salah satunya pengalaman menjadi sasaran para perundung ("bully") yang mencemooh bentuk tubuh kita. Sejak kecil, masing-masing dari kami mendapat sebutan tidak mengenakkan. "Si gembrot", "Si keling", "Si jebleh", "Tengkorak hidup" dan lain sebagainya hanya karena bentuk tubuh. Mungkin dulu kita cuek dan menganggapnya lelucon. Tapi ternyata dampaknya panjang hingga dewasa kini. Penting memutus perilaku body shaming dari keluarga. Kita tentu tidak ingin pengalaman ini dilalui tidak berdaya oleh anak-anak kita. Semua dimulai dari lingkungan terdekat: keluarga. Happy listening! Poke us on IG @_keluargasamawa by @liatoriana and @usephasans.