Aku turut heran. Heran bagaimana bisa kau terus diam, menutup mata, mulut, juga telinga seakan kau membius setiap rasa yang seharusnya ada dan kau hargai tiap detiknya!
Aku turut heran. Heran bagaimana bisa kau terus diam, menutup mata, mulut, juga telinga seakan kau membius setiap rasa yang seharusnya ada dan kau hargai tiap detiknya!