Perjanjian 1936 antara Inggris-Mesir memberi pengaruh kuat kepada Raja Faruk atas Mesir. Kecenderungannya terhadap Blok Poros di PD II membuat Inggris mengancam kedudukannya. Parlemen Wafd harus rela dibubarkan oleh Inggris setelah jerih payah yang telah dikerahkan. Situasi politik yang carut marut berakhir dengan Pembakaran Kairo pada 26 Januari 1952.