Sebuah memoar seorang Tara Westover, yang dibesarkan di keluarga penganut aliran survivalis agama Mormon. Orang tuanya tidak percaya dengan sistem pendidikan formal, fasilitas kesehatan, termasuk dokter. Menurut mereka dokter itu kaki tangan setan dan bagian dari konspirasi pemerintah. Ayahnya memiliki ketakutan-ketakutan terhadap pemerintah dan keyakinan akan akhir dunia, sehingga hampir seumur hidupnya, dia pakai untuk persiapan akhir dunia seperti menyiapkan bahan makanan, lumbung, obat herbal, dan lain-lain. Buku ini menggambarkan proses pergulatan yang dialami Tara yang berkesempatan mengenyam pendidikan, akhirnya membuka pikirannya dan membebaskan diri dari sebuah keyakinan yang menumbuhkan ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi kehidupan. Simak obrolan saya dengan sahabat saya Mbak Nina, membahas buku ini. 

Pada tanggal 21 Maret 2021 lalu, dunia kehilangan seorang penulis, feminis, aktivis, dokter, dan psikiater Mesir pejuang hak-hak perempuan, Nawal El Saadawi. Pemikirannya sangat vokal terhadap doktrin agama yang menegasikan hak-hak perempuan. Atas karya dan pemikirannya, ia menerima banyak gelar kehormatan dari universitas di seluruh dunia. Kepergiannya menyisakan kesan tersendiri bagi sahabat-sahabat saya yang juga adalah aktivis-aktivis perempuan dan banyak terinspirasi dari karya-karyanya. Ini podcast edisi reuni karena tak terasa sudah 10 tahun kami baca buku bareng di komunitas klubuku. Kali ini, kami akan membedah buku-buku karya Nawal el Saadawi untuk mengenang warisan pemikirannya.

Ngafe kali ini masih nerusin ngobrol sama Haryo Widodo, sahabat saya dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kemarin dia cerita bahwa di Lombok, laki-laki sangat mendominasi dalam adat istiadat. Di budaya yang dominan maskulin, ayah seringkali kurang berperan dalam pengasuhan-pengasuhan yang bersifat menunjukkan kasih sayang. Ayah biasanya akan berperan dalam pengasuhan maskulin. Keras, tegas, menegakkan aturan-aturan, dan menjadi figur yang ditakuti anak. Bagaimana ya pengalaman Haryo dibesarkan sebagai anak laki-laki pertama, dan bagaimana dia memaknai pengalamannya sekarang setelah menjadi seorang ayah? Simak yuk…