Siapakah jemaat di Galatia? Nama ini tidak begitu spesifik mengacu kepada komunitas tertentu. Kemungkinan pertama adalah komunitas di Pisidia yang dievangelisasi oleh rasul Paulus pada misi pertamanya (Kis 13:13-14:25), atau komunitas yang dijumpai sang rasul pada misi kedua (Kis 16:5-18:23). Paulus menulis kepada mereka karena jemaat ini ada dalam bahaya. Ada ketegangan dan keragu-raguan: beberapa orang ingin mengembalikan praktik-praktik ibadah Yahudi, bahkan sampai pada titik yang berlebihan. Banyak anggota jemaat yang ingin kembali kepada ‘Hukum’ dan praktik relijius sebelumnya karena pemahaman mereka yang masih kurang. Selain itu juga karena mereka lupa bahwa untuk menjadi jemaat kristiani bukanlah semata menjadi kelompok suatu agama namun terlebih karena memiliki iman. Pengabaran Injil telah menjadi suatu pembasuhan kebebasan bagi jemaat Galatia. Bagi jemaat Yahudi, kabar gembira Injil ini membebaskan dari belenggu praktik-praktik tradisi keagamaan yang menyentuh segala eksistensi diri mereka. Bagi bangsa Yunani (dan Pagan), mereka dibebaskan dari visi yang fatal tentang dunia dan prasangka sosial. Bagi kedua kelompok, hal ini adalah perubahan yang begitu masif. Apakah mereka berhasil mengikuti Paulus saat ia berbicara tentang pengalaman imannya? Apakah jemaat berhasil meneladani Paulus, saat dimana sang rasul meyakinkan mereka bahwa Kristus mampu mengisi eksistensi hidup manusia dan bahwa Roh Kudus menuntun kita jauh lebih baik daripada kewajiban-kewajiban agama?