Surat rasul Paulus kepada jemaat di Galatia mengingatkan kembali akan pentingnya peran iman para jemaat. Beriman pada Tuhan bukan berarti bergantung pada kepatuhan akan aturan agama, yang akhirnya mengharapkan pahala dari segala perbuatan baik. Sebaliknya, iman adalah penyerahan diri kepada Allah dan segala misterinya, sedasyat keagungan salib yang menjadi simbol iman. Pada ayat 11, Paulus menjalankan tugasnya untuk mengingatkan pemimpin tertinggi jemaat gereja perdana saat itu. Yesus telah menjanjikan kepada Petrus bahwa imannya tak akan gagal, namun bukan berarti Petrus tak akan pernah berbuat salah. Petrus tahu bahwa di dalam Kristus semua bangsa adalah sama, akan tetapi ia masih peduli untuk mengindahkan pendapat teman dan rekan sebangsanya dalam menjaga hukum tradisi. Tanpa ia sadari, dengan melakukan hal ini, ia memberikan batu sandungan bagi bangsa non Yahudi. Mereka akan dianggap tak layak atau warga kelas dua (setelah bangsa Yahudi) yang ada di dalam gereja. Hal seperti ini terjadi sampai sekarang, kita kadang kaget dengan hal asing yang berbeda dengan budaya kita. Namun, kita harus mampu mengatasi apa yang tidak kita sukai. Gereja hendaknya terbuka bagi siapa saja, orang-orang yang berbeda-beda latar kebiasaan, budaya, dan bangsa.