Ibrani atau ‘Hebrews’ adalah nama yang diberikan kepada kaum Yahudi yang tinggal di Palestina. Kaum ini tak seperti sebagian besar bangsa Yahudi yang telah bermigrasi ke banyak negeri di luar wilayah. Surat ini ditujukan kepada jemaat Kristen perdana Palestina, yang dibentuk oleh suku bangsa Yahudi, yang mengalami penindasan, hukuman, dan kehilangan harta dunianya karena disita. Ini semua terjadi karena mereka memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus Kristus. Segala harta dunia tiada dan mereka harus saling menguatkan dengan sebuah keyakinan bahwa pada akhir ‘pembuangan’ mereka akan menemukan ‘rumah’ sejati dimana Yesus berada setelah penderitaannya di kayu salib. Surat ini ditujukan kepada jemaat yang sangat akrab dengan Perjanjian Lama: kemungkinan mereka adalah para imam Yahudi yang percaya akan Yesus dan sekarang sedang mengalami rangkaian krisis yang berkelanjutan. Sebagai imam Yahudi, mempercayai Yesus bagaikan membalikan kenyataan hidup 180 derajad. Bait Allah yang menjadi pusat kehidupan para imam, dimana mereka meminpin ibadat pengorbanan, dan menerima sebagian binatang korban sebagai upah pembayaran tiba-tiba dihapuskan sama sekali dari kehidupan mereka. Tidak hanya karena mereka tak dilibatkan dan disingkirkan dari bait Allah oleh bangsa Yahudi, tetapi karena Yesus Kristus sendiri telah menggantikan jabatan imam mereka. Oleh karena Yesus datang sebagai Perjanjian Baru dan korban paling sempurna yang menyenangkan Allah, sebagai satu-satunya Imam Agung yang mampu menghubungkan manusia berdosa dengan penciptanya.