Bab ini menegaskan peran Kristus sebagai imam besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek (ayat 6). Sebagai imam dan manusia, Yesus mempersembahkan doa dan permohonan dalam ratap tangis dan keluhan (tears & cries) kepada Tuhan. Di dalam Alkitab, kata-kata ini dipakai untuk merujuk kepada doa yang terus menerus dari anak-anak-Nya yang teraniaya hingga Allah mendengarkan mereka. Oleh karena itu, pada malam sebelum kematian-Nya, Yesus berempati atau dipersamakan dengan manusia yang penuh penderitaan dan tak ingin mengalami kematian. Ayat ke-11 mengingatkan kita untuk terus bertumbuh dan mengajarkan iman itu. Ada beberapa tingkatan perkembangan iman dalam hidup jemaat. Hendaknya semakin hari iman itu terus berkembang dan tidak hanya tinggal seperti saat semula tanpa membuahkan hasil.