Amsal 31:10 & 23 tertulis; Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.

Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.

Sahabat WB Dr. Johanes Leimena merupakan satu-satunya anak bangsa di negeri ini yang menjabat sebagai menteri selama 21 tahun berturut-turut dalam 18 kabinet yang berbeda. Dr. Johanes Leimena memiliki pandangan bahwa setiap orang Kristen Indonesia perlu melihat keberadaannya di bumi Indonesia sebagai sebuah karunia dan panggilan dari Tuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Dalam perjuangannya membangun negeri, Dr. Leimena senantiasa didampingi oleh pasangan hidupnya yaitu Cicih Wiyarsih Leimena Prawiradilaga. Dr. Leimena memang memiliki nama besar, namun sesungguhnya Indonesia jarang menyadari peran besar seorang Cicih Wiyarsih dibaliknya. Peranan sang istri ini memang tidak berada di medan pertempuran atau di dunia politik namun kecakapannya dalam mengatur rumah tangga dan menjadi ibu bagi kedelapan putrinya selama suami berjuang tidak kalah pentingnya dalam sejarah kemerdekaan bangsa ini. Inilah yang digambarkan dalam Amsal 31 di atas. Tanpa kecakapan seorang wanita, seorang pria tidak akan pernah dibangun hidupnya dan melakukan perannya. Cicih Wiyarsih tidak terlihat langsung, tetapi perannya terlihat nyata dalam sosok sang suami. Beliau adalah wanita teladan, perempuan yang bijaksana yang membangun rumahnya serta hidupnya yang berfungsi dan berperan sebagai penolong bagi suami dan ibu bagi kedelapan orang putri telah membawa dampak yang begitu besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Sesungguhnya jika kita mengerti betapa berharganya kita diciptakan Tuhan sebagai wanita dan menyadari rencana, cara serta waktu Tuhan untuk memakai dan memaksimalkan peran dan fungsi kita sebagai penolong tentu kita akan bersukacita melakukan dan menjalani peran dan fungsi kita.