_"Genggamlah semuanya dengan iman bukan dengan akal dan perasaan semata. Sungguh, dengan iman semuanya menjadi lebih indah"- dari kisah sumayyah binti khayyat

Jadilah wanita luar biasa seperti Ummu Sulaim. Baginya, dunia dan seisinya tidak berharga sama sekali. Karna tidak ada yang lebih mahal dari nikmat Islam yang sudah bersemayam dalam hatinya.

Keberanian Ummu Umarah tidak akan terwujud tanpa kekuatan iman.

Dengan imannya, ia tidak berpaling ke kanan atau ke kiri kecuali terus berperang demi Rasulullah

Jadilah gelas-gelas kaca yang tahan banting seperti Asma binti Abu Bakar.

Kerja kerasnya membawa makanan untuk Rasulullah dan ayahnya menjadi bukti akan kokohnya iman.

"Demi Allah, dulu tak ada seoarang pun di bumi ini yang paling kuinginkan kehinaannya selain engkau. namu kini tak ada seorang pun di bumi ini yang paling kuinginkan kemuliaannya selain engkau, ya Rasulullaah" -Hindun bintu Utbah

''Aku tidak keluar, kecuali karena mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dan aku tidak keluar untuk mencari dunia maupun membenci suami.'' -Ummu Kultsum

Lebih memilih keimanan meski berisiko ditinggal oleh orang tercinta adalah wujud iman yang tertanam dalam diri Ruqoyyah, putri Rasulullah Saw.

Saat kedua insan disinggungkan oleh kayakinan dan terpisah oleh kepercayaan. Tetapi cinta yang terus bersemayam dapat menemukan kembali pemiliknya meski melalui jalan yang berliku. Menangis dan berdoa, kemudian menunggu (ketentuan Allah) bahwa mereka tidak dapat hidup terpisah satu sama lain.

"Wanita shalihah itu, tidak suka memandang dan dipandang. Di bibirnya tidak tersebut nama-nama lelaki, dan di bibir laki-laki pun tidak tersebut namanya" (pesan bunda Fatimah)

Tidaklah aku berdiri dari tempat dudukku hingga aku menyatakan bahwa saat ini yang paling aku cintai adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” - Shafiyyah binti Huyay