Bab ini mengisahkan perjalanan Paulus dalam rangka naik banding ke Kaisar. Ia dan beberapa tahanan lain dijaga oleh seorang perwira Roma bernama Yulius. Dalam perjalanan laut menuju Italia, mereka menyusuri pantai Siprus karena adanya angin sakal yang tak bersahabat. Perjalanan mereka begitu lambat dan susah payah dikarenakan keadaan laut dan angin yang tak baik. Paulus memperingatkan bahwa jika pelayaran terus dilanjutkan bahaya kerugian dan nyawa akan mengancam mereka. Namun, perwira itu lebih percaya kepada nakhoda daripada kepada Paulus. Setelah melanjutkan pelayaran, tak berapa lama turunlah angin badai menghadang kapal mereka. Kapal itu terombang-ambing begitu hebatnya tiga hari lamanya. Ditengah kesukaran dan putusnya harapan, Paulus menguatkan seisi kapal. Ia mengatakan di tengah kesukaran ini, tabahkanlah hati karena tak seoranhpun di kapal akan binasa, kecuali kapal dimana mereka berlindung. Paulus berkata bahwa malaikat Allah yang datang kepadanya semalam yang memberitahukan hal ini kepadanya.