
Sign up to save your podcasts
Or
Nabi mulai sakit pada 29 Shafar tahun 11 Hijrah. Beliau sakit kepala dan demam, suhu badannya meninggi. Kondisi itu terjadi selama 13 sampai 14 hari. Meski sakit, selama sebelas hari beliau masih sempat mengimami salat berjamaah. Suatu hari saat beliau tiba di rumah Aisyah, istrinya itu mengeluh sakit kepala. Nabi berkata, “Tetapi akulah, Aisyah, yang merasa sakit kepala." Beliau lalu berbaring di tempat tidur. Saat rasa sakit mereda, beliau mengunjungi istri-istrinya yang lain seperti biasa. Di rumah Maimunah, istrinya yang terakhir beliau nikahi, sakitnya kambuh lagi dan terasa lebih keras. Istri-istrinya dipanggil ke rumah Maimunah, dan Nabi meminta dirawat di rumah Aisyah. Dengan berikat kepala dan ditopang oleh Ali bin Abi Tahlid serta Abbas bin Abdul Muthalib, pamannya, beliau meninggalkan rumah Maimunah. Nabi tiba di rumah Aisyah dengan kondisi yang sudah lemah. Selama tinggal di rumah Aisyah—dan itulah minggu terakhir dalam hidupnya—istrinya itu membacakan surat al-Mu’awwizzat (surat-surat yang berisi mohon perlindungan; al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas) serta doa-doa yang ia dapatkan dari Nabi. Kemudian ia tiup dan usapkan ke tubuh Nabi dengan tangannya.
Nabi mulai sakit pada 29 Shafar tahun 11 Hijrah. Beliau sakit kepala dan demam, suhu badannya meninggi. Kondisi itu terjadi selama 13 sampai 14 hari. Meski sakit, selama sebelas hari beliau masih sempat mengimami salat berjamaah. Suatu hari saat beliau tiba di rumah Aisyah, istrinya itu mengeluh sakit kepala. Nabi berkata, “Tetapi akulah, Aisyah, yang merasa sakit kepala." Beliau lalu berbaring di tempat tidur. Saat rasa sakit mereda, beliau mengunjungi istri-istrinya yang lain seperti biasa. Di rumah Maimunah, istrinya yang terakhir beliau nikahi, sakitnya kambuh lagi dan terasa lebih keras. Istri-istrinya dipanggil ke rumah Maimunah, dan Nabi meminta dirawat di rumah Aisyah. Dengan berikat kepala dan ditopang oleh Ali bin Abi Tahlid serta Abbas bin Abdul Muthalib, pamannya, beliau meninggalkan rumah Maimunah. Nabi tiba di rumah Aisyah dengan kondisi yang sudah lemah. Selama tinggal di rumah Aisyah—dan itulah minggu terakhir dalam hidupnya—istrinya itu membacakan surat al-Mu’awwizzat (surat-surat yang berisi mohon perlindungan; al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas) serta doa-doa yang ia dapatkan dari Nabi. Kemudian ia tiup dan usapkan ke tubuh Nabi dengan tangannya.