Lamrimnesia

"Karena Sang Buddha telah menyediakan ruang tak terbatas bagi akalku untuk menguji ajarannya, dan akalku ini, dengan segenap kebebasan yang diberikan padanya, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang beliau ajarkan memang benar."

- Y.M. Bhadra Ruci,

dikutip dari buku "Bertuhan, Beragama, dan Hal-hal yang Belum Selesai"

Wah, nggak kerasa sebentar lagi sudah mau tanggal 17 Agustus yang ke-75. Sudah 75 tahun kita bebas dari penjajahan tapi belum bebas dari penderitaan samsara selama jutaan kalpa. Tapi di podcast kali ini, kita nggak akan bahas ini. Kita akan flashback sedikit dan menjawab pertanyaan 'Apa jadinya kita, buddhis, jika Indonesia nggak merdeka?' Yuk temukan satu pengetahuan menarik mengenai kelahiran manusia kita yang berharga di podcast Lamrimnesia berikut ini!

"Tidak ada cacat yang bisa kusembunyikan.

Tidak ada kesempurnaan yang bisa kubanggakan.

Karena aku manusia.

Segala cacat dan borok yang ada tidak kubuat dengan sengaja dan bangga.

Segala kebaikan dan suka yang ada tidak kubuat dengan pongah bak raja.

Aku manusia"

Ditulis oleh Nara Sanjaya Jayawardhana dan dinarasikan oleh VeeXen (IG: @veysophiee)

"Ketika seseorang yang telah saya bantu

dan yang sangat saya percaya

melukai saya dengan sangat buruk,

saya akan berlatih untuk melihat orang tersebut sebagai guru tertinggi saya."

-Bait 6, Delapan Bait Transformasi Batin

49% netizen indonesia pernah menjadi sasaran cyberbullying (oleh asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2018) yang pastinya angkanya meningkat pada 2020 karena penggunaan media elektronik yang meningkat selama pandemi COVID-19. Cyberbullying tidak hanya menyakiti korban tapi juga bisa memberikan dampak yang berkelanjutan secara fisik, mental, ataupun emosional korban.

Cyberbullying masuk kedalam karma hitam yang mana, ya? Yuk kita bongkar jalan karma dari tindakan cyberbullying! Dijamin nggak akan ngebosenin~

"Kemalangan apa pun yang ada di dunia ini, betapapun banyaknya penderitaan dan ketakutan yang ada semuanya dihasilkan oleh batin yang mementingkan diri sendiri. Kebaikan apa yang bisa diberikan iblis ini kepadaku?" - Guru Shantidewa, Buku Lakon Hidup Sang Penerang

Kata pelakor (perebut laki orang) dan perselingkuhan lagi marak akhir-akhir ini karena adanya tren drama Korea The World of The Married yang menggambarkan dunia pernikahan yang penuh dengan konflik. Semua adegannya bikin panas sampai sempat bikin heboh dan orang-orang +62 sampai merusuh di kolom komentar di instagram si aktris. Penasaran nggak sih bagaimana pandangan Buddhis mengenai fenomena pelakor ini?

Kali ini Lamrimnowsia akan membahas tentang pelakor melalui kacamata Dharma dan ditemani tamu spesial yang juga akan membahasnya dari sisi psikologi! Yuk gabung dengan bincang-bincang seru kita di Lamrimnesia Podcast segmen Lamrimnowsia eps #02!

Kabar-kabarnya sebentar lagi yang muda-muda sudah boleh kembali bekerja di luar walau pandemi masih berlanjut. Sebagian mungkin semangat bisa keluar lagi, tapi ada nggak sih yang takut?

Biar nggak takut, yuk baca buku "Bebas dari Ketakutan" bareng Lamrimnesia! Di podcast kali ini, kamu bisa dapat secuplik penjelasan cara agar terbebas dari penyebab ketakutan yang sesungguhnya.

Di dunia luar, banyak sekali asumsi orang yang berbeda-beda mengenai karma. Ada melihat karma sebagai sebuah takdir yang tidak bisa diubah, beranggapan karma berlaku hanya untuk mereka yang percaya, atau beranggapan bahwa karma adalah sebuah hukuman bagi orang-orang yang jahat!

Apa anggapan-anggapan itu benar? Yuk kita bongkar sifat-sifat karma dengan bincang-bincang seru bersama Kak Karin dan Kak Tom! Dijamin nggak akan ngebosenin~

#dirumahaja masih game strong nih sahabat Lamrimnesia Bagaimana kabar kalian semua?

Pasti ada yang sedang sedih karena nggak bisa ketemu pacar, nggak bisa nongkrong sama teman-teman arisan, belanja ke mal, pokoknya banyak nggak bisanya! Rasanya sumpek banget 24 jam harus di rumah. Tapi apa daya, kita nggak boleh keluar rumah demi saling jaga dari COVID-19.

Selagi stres dan nggak nyaman di rumah, pasti keluar banyak keluhan atau bahkan luapan emosi negatif yang bikin kita makin stres. Ada nggak sih cara menjaga hati kita biar tetap waras dan bajik selama pandemi? Pasti ada dong~ Salah satunya di buku “Penyempurnaan Praktik Welas Asih” karya Y. M. Thubten Chodron.

Nah, daripada meratapi sumpek yang nggak akan berakhir dalam waktu dekat, yuku dengerin pembahasan buku ini di Baca Buku Bareng Lamrimnesia di Lamrimnesia Podcast! Kamu nggak cuma bisa belajar tentang cara mengembangkan welas asih, tapi juga cara menerapkannya untuk menjaga hatimu dari stres gara-gara COVID-19!