MATARAM Radio City

Lebih Dekat Dengan H Bochri Rahman SH, Penyiar Legendaris dan Jurnalis Senior RRI Mataram


Listen Later

Adalah H Bochri Rahman SH, salah seorang jurnalis senior terbaik dan penyiar legendaris yang pernah dimiliki Radio Republik Indonesia khususnya RRI Mataram. Selama karirnya di lembaga penyiaran publik tersebut, beliau punya banyak prestasi dan  inovasi. Salah satunya  sebagai penggagas dan pencetus Program Quick Report dan Quickcount RRI Pusat Jakarta yang sukses diterapkan pada penyelenggaraan Pemilu langsung,  Pemilihan Presiden - Wakil Presiden tahun 2009.

Dalam obrolan saya di Ray FreshTalk selama lebih dari satu jam, H Bochri Rahman SH menuturkan bagaimana perjalanan karirnya di RRI Mataram. Diterima  sebagai penyiar , dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Mataram, tepatnya pada tahun 1969.

Ketertarikannya sebagai penyiar karena mengaku kagum dengan Pengagum penyiar senior RRI Mataram generasi pertama seperti Idris MZ, Ki Agus Adnan, Iskandar Sukmana dan Kartini Mulyono.

Pada tahun 1970, selain sebagai penyiar, Bochri Rahman muda  juga menjadri reporter RRI setelah mengikuti pendidikan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia ketika itu. Bochri juga  menjadi kontributor Harian KOMPAS Biro Nusa Tenggara Barat.

Rekan seangkatannya adalah H Hadjar AS yang juga dikenal sebagai penyiar kawakan dan produser handal, penulis naskah Sandiwara Radio RRI Mataram.

Selanjutnya, banyak kisah unik dan menarik dialaminya selama menjadi penyiar dan reporter RRI Mataram, terutama program siaran Pedesaan yang sangat membumi.

Seiring waktu, H Bochri Rahman SH  juga menapaki perjalanan karir sebagai pejabat penting di RRI. Pernah dipercaya menjadi Kepala Pemberitaan RRI Papua, dipromosikan menjadi Kepala Stasiun RRI Sumenep Madura, Kepala Stasiun RRI Bengkulu, Kepala Stasiun RRI Makassar dan Kepala Stasiun RRI Bandung Jawa Barat. Selengkapnya, simak saja Ray Freshtalk edisi khusus 75 Tahun RRI, 11 September 2020.

Satu yang pasti H Bochri Rahman berharap RRI Mataram di era hoax saat ini, RRI harus mampu menjawab dengan berbagai acara terutama pemberitaannya. "Caranya gampanglah, mengcounter hoax tidak secara langsung, tapi bikin dengan cara berbeda. Kedua, teknologi sekarang ini cukup canggih, RRI tidak boleh tertinggal, harus mampu dimanfaatkan RRI. Saya gembira, teman-teman RRI memanfaatkan teknologi dengan RRI Play Go, RRI Net dan lain-lain, tinggal klik dengan jari luar biasa.Itu mimpi saya sejak 1999. RRI sedang membuat mesin pencari yang bisa gampang diakses, ini sebuah terobosan baru yang katanya akan dilaunching pada Desember mendatang,"katanya.

Diam-diam H Bochri Rahman ternyata mendukung penggabungan RRI dengan TVRI untuk penguatan lembaga." Saya kira kita tidak bisa hanya melihat sejarah saja, Sudah waktunya, ini suatu keharusan. Bahkan saya pernah mengusulkan agar RRI TVRI dan LKBN Antara menjadi satu payung untuk kepentingan masyarakat, kepentingan negara dan bukan kepentingan penguasa. Ini menjadi pembauran yang sangat menguntungkan, akan memperkuat RTVRI. Sudah diusulkan sejak 2012.  Saya lebih condong ini (penggabungan,red)  daripada RRI digiring menjadi lembaga di bawah kementerian. Maka, RUU RTVRI kiranya cepat dituntaskan. Saya khawatir ada keinginan membuat RRI menjadi tidak independen lagi karena ada wacana mau diusulkan menjadi BLU. Ini jelas kita bisa mundur ke belakang lagi,"tegasnya dan berharap semua pihak di RRI dan TVRI untuk legowo dengan rencana penggabungan kedua lembaga penyiaran publik tersebut.

Lebih Dekat dengan H Bochri Rahman SH,  Penyiar Legendaris dan Jurnalis Senior RRI Mataram

...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

MATARAM Radio CityBy MATARAM Radio City