bersama kak Ningsih Sepniar Lumban Toruan saya membahas apa yang terjadi pada kasus Audrey hanya untuk menjembatani antisipasi apa yang seharusnya diperhatikan anak-anak milenials dan orang tua terkait anxiety remaja, leverage, sosial media hingga menangani tingkat stress di usia dini

Di episode kali ini saya ditemani Rizqi Faidhil Bustam, pemuda minang akhir zaman yang pengetahuannya tentang sepakbola lebih baik daripada saya. Selama satu jam lebih saya dan Faidhil tenggelam dalam nostalgia sepakbola dimata kami ketika masih anak ingusan 90-an, nonton bola bersama bapak di GBK hingga hal-hal yang kami rasa telah berubah dari sepakbola. 

Terimakasih untuk oasis, Kasabian, FC allstars, KNaan ft. Keane, yang menyempurnakan episode sok tahu kami tentang sepakbola dengan musik-musik klasik dan nostalgik. enakin dan selamat mendengarkan!

It's a match by Heaven! Akhirnya setelah sekian lama saya berhasil beraudiensi dengan salah satu Handlettering Enthusiast yang merangkap Visual Artist kota Malang yaitu Dimas Fakhruddin. Dalam satu jam kedepan, kamu akan mendengarkan perjalanan Dimas meniti karir di industri kreatif, as well as menemukan Handlettering yang digiatinya hingga saat ini. Saya juga berbicara hal-hal santai seperti komik kesukaan, musik, dan undangan ngadu PES jika suatu saat saya main ke kota Malang.

Akhir kata, selamat menyimak dan menyumet. Enjoy!

It's a match by Heaven! Akhirnya setelah sekian lama saya dapat beraudiensi dengan salah satu penggiat handlettering dari Malang, Mas Dimas Fakhruddin. Sepanjang satu jam saya dan Mas Dimas bercerita tentang portofolio Mas Dimas sebagai salah satu visual artist, sosial media dan kejenuhan-kejenuhannya, warung kopi dan co-space di Malang, hingga sebuah undangan bermain PES jika suatu saat saya main ke kota Malang.

Sebagai kredit, terimakasih untuk Jamrud - Kabari Aku, dan Sisir Tanah - Lagu Bahagia yang masuk sebagai jeda diantara segment episode kali ini, akhir kata selamat menyimak!

episode pertama saya yang rekaman via telfon. Saya mencoba ngobrol dengan teman-teman saya di Jogja dan Solo, dan kali ini saya berbagi cerita dan diskusi tentang disabilitas, anak berkebutuhan khusus dan memanusiakan mereka yang lebih bersama Dr. Windy Monica, teman sedari komunitas Surakarya.  

di episode kali ini saya cerita tentang mengapa beberapa bulan belakang ini listen-up podcast tidak pernah mengunggah eps baru. Episode ini sekaligus menjadi pengingat saya bahwa berkarya adalah sebuah keniscayaan walaupun sempat berhenti lama.