Dalam kondisi tidak biasa, dibutuhkan ilmu yang juga tidak biasa. Termasuk, kreativitas dalam beramal.
Kita tengah menjalani social distancing pada hari-hari ini, bahkan harus jauh dari masjid. Bagi para pemilik hati yang terikat kepada keteduhan rumah Allah, adakah kesedihan yang lebih besar dari ini?
Seolah Allah menolak kita bertamu. Lukalah jiwa. Perihlah hati. Sampai kapan?
Adakah amal pengganti? Adakah cara lain memakmurkan rumah Allah? Rumah yang lebih berarti dari rumah tinggal kita sendiri. Bersiaplah gabung dalam kajian yang dengan izin Allah mengubah caramu menempatkan masjid selalu di hati. Dalam berbagai keadaan.