Dan aku lagi-lagi kembali tidur di antara kekosongan ruangan yang sedih. Melihat di antara langit-langit kamar dan ketiadaanmu di antaranya. Setiap kali aku menyentuh bibirku, ada bekas kasih sayang dan kekacauan yang indah disana. Aku hanya bisa menyimpannya untuk kekuatanku menunggu pertemuan kita berikutnya.