Ketika mendengar musik yang diputar atau musik dalam konser, emosi seringkali terlibat baik sebagai kesan yang ditangkap maupun sesuatu yang dirasakan oleh pendengar.

Bahkan pada tingkat tertentu, emosi yang dirasakan tumpah ruah tak dapat dibendung lagi hingga menitihkan air mata.

Namun, bagaimana musik bisa mempengaruhi emosi pendengarnya dan menimbulkan efek yang demikian signifikan seperti itu?

Seperti yang dikutip dalam PsychCentral - ‘Music & How It Impacts Your Brain, Emotions’, bidang neurosains telah banyak melakukan riset tentang hal ini dan mengungkapkan berbagai penjelasan yang menyelubungi kaitan antara Musik,  Otak, Persepsi, dan Emosi.

Keberhasilan dalam memainkan musik bersama-sama (ansamble) tidak bisa sepenuhnya bergantung pada keterampilan musikal semata. Karena proses yang dilakukan melibatkan beberapa individu secara bersama-sama, di dalamnya juga terlibat proses sosial yang menetukan keberhasilan ansamble dalam berlatih maupun memetaskan musik. Seperti apa penjelasannya?

Pada episode ini kita akan membahas mengenai musik dalam interaksinya pada masyarakat dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari yang kita ketahui, musik mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kegiatan-kegiatan penting lainnya. Dari setiap interaksinya dengan masyarakat akan menghasilkan situasi kondisi dan juga persepsi yang berbeda-beda.

Perlukah teori musik untuk musisi? pertanyaan seperti ini masih banyak beredar dimasyarakat musik secara umum pada podcast ini kita akan mempertanyakan ulang apa gunanya teori bagi praktik? Apakah praktik dan teori adalah 2 hal yang terpisah satu sama lain? Dalam Podcast  ini dijelaskan bagaimana relasi antara teori dengan praktik, khususnya dalam memainkan musik.

Keterampilan musikal tidak bisa ditawar dalam menentukan keberhasilan musisi saat pentas di panggung. Namun apakah hanya itu saja sudah bisa menjamin keberhasilan musisi? Bagaimana dengan keterampilan-keterampilan yang non musikal? 

Setiap orang mempunyai preferensi dalam mendengar musik. Namun, bagaimana kalau ternyata kamu hanya menyukai satu atau dua jenis musik saja dari begitu banyak jenis musik di dunia ini? Bukankah itu petanda bahwa preferensi musik kita masih sempit dan perlu diperluas? abstraksimusik.com/worksheetmendengarkanmusik/

Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk musisi dalam mengasah keterampilannya dalam memainkan instument?

Waktu berlatih adalah suatu investasi yang harus dilakukan bagi musisi dan salah satu jalan yang harus dijalani. Produktifitas dalam berlatih, konten latihan yang efektif dan siasat pembagian waktu menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan.

Pada podcast ini kita akan membahas jumlah latihan, fakta dilapangan dan juga siasat dalam berlatih musik untuk mencapai keterampilan bermain musik yang maksimal.

Selama pandemik ini para pemusik mencari suatu media penyampaian baru sebagai jalan keluar dari berbagai kondisi yang ada. Banyak inovasi dan jalan keluar yang sudah dihasilkan oleh para pelaku dari berbagai kemungkinan. Pada Podcast ini Aldy, Neam dan Hapidh akan membicarakan problematik yang umum ditemui pada Konser online dengan pandangan sebagai musisi, penyelenggara dan audiens. Apa saja kiranya problem-problemnya dan masih mungkinkah musik (klasik) masih bisa mendapatkan tempatnya saat konser musik online?

Dalam mendengarkan musik secara subjektif kita akan menggunakan pengalaman, pengetahuan dan juga refrensi-refrensi yang kita miliki. Pada tahap ini musik akan mempunyai makna yang berbeda-beda pada setiap individu yang mendengarkan. Beberapa pendapat mengatakan musik akan mempengaruhi persepsi seseorang terlepas dari maksud dan tujuan dari karya itu sendiri, dengan kata lain musik dapat berbicara dengan sendirinya. Bagaimana musik yang didengar mempunyai hal subjektif pada pendengar? pada podcast ini, Aldy dan Hafiizh akan berbagai cerita dan pengalamannya tentang mendengarkan musik. Selamat Mendengarkan.

Barangkali kita sering dibingungkan dengan apa yang membedakan antara mendengarkan musik dan mengapresiasi musik. Podcast ini akan membahas bagaimana kedua kegiatan ini berbeda satu sama lain, khususnya jika dilihat dari sikap dalam mendengarkan secara digital.