Ngaji Kehidupan

Ketika asa nyaris lebih dekat dengan angan. Ketika harap nyaris lebih dekat dengan khayal. Selalu ada Tuhan untuk menariknya dekat dengan kenyataan.

Tidak melulu berfikir soal salah dan benar antara pemberi dan pemohonnya. Keberanian mereka adalah sikap untuk memulai perbaikan.

Merekam dalam untaian aksara serupa memiliki dia selamanya.

Meski kaki belum pernah menjejak Al Aqsha. Meski langkah belum pernah mengitari Ka'bah. Hatiku senantiasa dekat dengan mu.

Sajaknya di susun dengan kasih. Baitnya di bariskan dengan cinta. Untuk dirinya, mawar yang mudah di hisap kumbang. Untuk dirinya, melati yang mudah di petik orang.

Izinkan secarik kertas itu aku tulis dengan ceritamu. Biarlah hanya lembar putih dan Tuhan yang tahu. Dalam keheningan kau selalu milik ku.

Ketika pucuk pengharapan tak sampai. Hati senantiasa harus selalu kuat. Mata akan berupaya menahan derasnya tangis. Dada berusaha merenggang, menolak sesak.