Bagaimana hati Kanjeng Nabi yang penuh dengan rasa kasih sayang? Apakah beliau marah ketika diolok, ditengah dakwahnya? (Note: Ini adalah kajian ala pesantren dengan membaca kitab Arrasul Alinsan, diterjemahkan dengan Bahasa Jawa, lalu dijelaskan dengan Bahasa Indonesia. Silakan!)