Kali ini aku mau bacain sebuah postingan dari instagram @risalah_amar pada tanggal 18 Juni 2020 dengan judul ‘Kalau Kamu Menikahi Juru Dakwah’.

kita meringkuk - saling memeluk - tak cukup kuat untuk berpisah

Pada diri kita yang lemah dan hanya karena Allahlah ia menjadi kuat, titipkanlah setiap langkah hanya pada Dia.

Beberapa dari kita sering bertanya mengenai takdir-takdir yang terjadi. Terlebih pada luka-luka yang belum dapat kita maafkan. Dan kali ini, lewat tulisan yang pernah aku terbitkan ke blog 7 tahun yang lalu, aku ingin membersamaimu yang masih bertanya-tanya, "bukankah semua seharusnya masih sama?" terhadap banyak ketetapan yang sudah ditentukan oleh-Nya. Tak apa, sungguh tak apa jika hari ini kau belum dapat melepas seluruhnya, asal dengan seluruh luka itu kau bisa menjadi pribadi yang hatinya jauh lebih luas lagi. Tapi, bersegeralah untuk mengimplementasikan penerimaan-penerimaan yang pasti selalu kau inginkan. Sebab Allah jauh lebih menyukainya.

Selama ini ternyata aku tak butuh menemukan pendengar, aku hanya perlu menemukan pembaca, yang dengannya tulisan-tulisan tanpa suara itu dapat tersampaikan dengan semestinya.

Semoga yang sedikit ini bisa menjadi saksi, bahwa kita siap membela apa yang Allah cintai.

Siapa yang suka sebel diajak cerita palagi pas lagi sibuk? Pernah gaksi kepikiran kalo ternyata waktu yang gak seberapa itu bisa sangat berarti di kehidupan seseorang?

Bener-bener podcast yang panjang wkwk. Meskipun panjang tapi tetep gak pernah cukup mewakili beberapa bulan menghilang. Kalian pengen denger cerita tentang apa? Yuk cerita! Btw ralat : dewasa diatas 18 tahun bukan dari WHO yaaa. Tp dari hukum wkwk. Gara2 lagi di forensik kacaw

Setiap kita selalu punya rumah - yang pasti siap menjadi tempat pulang.

Kita tak dapat memilih perkataan mana yang akan masuk, menggema di telinga, hingga tertanam di hati kita berhari-hari. Tapi kita bisa memilih, perkataan mana yang berhak menetap di hati orang lain. Terimakasih, telah memilih mantra terbaik.