Podcast Rokok Indonesia

Sudah sebulan penuh umat muslim menjalani puasa di Bulan Ramadhan yang sungguh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bersyukur kita sebagai perokok masih mampu melewatinya dengan baik meski dengan banyak rintangan. Arti puasa memberikan satu pembuktian bahwa merokok bukan satu aktivitas yang bersifat adiktif. Seusai ramadhan kita dihadapkan pada kondisi new normal. Mampukah kita sebagai perokok bisa menghadapinya? 

Pandemi corona memberikan banyak dampak yang buruk kepada masyarakat, salah satunya di sektor ekonomi. Podcast kali ini Roki mendapatkan cerita dari para pedagang rokok tentang apa yang mereka alami di tengah pandemi ini. 

Akhirnya bisa bertemu kembali dengan Bulan Ramadhan. Tiba-tiba kenangan saat meniti ilmu di pondok dulu kini terbawa kembali. Banyak juga kenangan tentang kenakalan di sana. Kali ini, Podcast Rokok Indonesia episode kali ini akan bercerita tentant kenangan-kenangan saat sebats bersama para teman-teman saat masih menjadi santri. 

KIra-kira Bung Karno sukanya rokok apa hayo? atau jangan-jangan ada rokok yang biasa kalian hisap juga sama dengan merek rokok tokoh idaman kalian? biar kalian ga penasaran, simak podcast ini sampai tuntas yaaa~

Rokok selalu dikait-kaitkan dengan hal yang buruk, mendatangkan penyakit, bahkan haram. Akan tetapi benarkah dengan itu semua? episode kali ini kita akan membahas mitos-mitos yang berkaitan tentang rokok. Apakah benar atau justru menyesatkan?

Setiap perokok pasti punya momen yang nikmat untuk nyebats. Waktunya bisa kapan saja dan di mana saja. Asalkan, jangan melanggar peraturan seperti merokok di tempat yang dilarang atau merokok sambil berkendara. Podcast Rokok Indonesia episode kedua kali ini merekomendasikan lima momen yang paling enak untuk sebats. Silahkan dicoba ya~

FCTC tengah menjadi perbincangan panas di isu tembakau. Sebenarnya apa sih FCTC itu? Apakah berdampak buruk bagi perokok, petani tembakau dan cengkeh, serta industri? Podcast Rokok Indonesia episode perdana ini akan membahas secara ringkas tentang apa itu FCTC bersama Ketua Komite Nasional Pelestarian Kretek.