
Sign up to save your podcasts
Or


Prof. Dr. Mattulada, Siapakah Dia? - Cendekiawan asal Bulukumba ini bahkan disebutkan sebagai sosok penting dari latar belakang berdirinya Unhas, sejak kepemimpinan Oom No (Arnold Mononutu), ia ikut menghadap presiden Republik Indonesia, yang saat itu masih Soekarno untuk mendesak berdirinya sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Makassar. Namun, karena sang presiden saat itu sedang ke Sumatera, ia hanya bertemu dengan Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI.
Saat itu Hatta menuturkan bahwa pemerintah memang berencana untuk mendirikan sebuah PTN di Makassar. Ketika mendapat tanggapan demikian, Mattulada langsung menghadap Gubernur Sulawesi Selatan, yang waktu itu dijabat Andi Pangerang Pettarani untuk membicarakan hasil pertemuannya dengan Hatta.
Di awal tahun 1956, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang waktu itu Bahder Djohan berkunjung ke Makassar. Saat sedang berada di Tamalanrea, Mattulada bersama kawan-kawannya ‘menghentikan’ mobil yang ditumpangi menteri dan beberapa tokoh pendidikan saat itu. Keperluannya tak lain hanya mendesak Mendikbud untuk membangun PTN di Makassar. Bahder hanya mengangguk-angguk dan meminta Mattulada dan temannya bersabar. Tak puas dengan ucapan lisan, Mattulada menyodorkan kertas putih sambil meminta Bahder membuat surat tanda setuju. Setelah Bahder menuruti keinginan para pemuda itu, barulah mobilnya dilepas pergi.
Lihat lebih lengkap di Channel YouTube Dosen Today
By Paidi FilmProf. Dr. Mattulada, Siapakah Dia? - Cendekiawan asal Bulukumba ini bahkan disebutkan sebagai sosok penting dari latar belakang berdirinya Unhas, sejak kepemimpinan Oom No (Arnold Mononutu), ia ikut menghadap presiden Republik Indonesia, yang saat itu masih Soekarno untuk mendesak berdirinya sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Makassar. Namun, karena sang presiden saat itu sedang ke Sumatera, ia hanya bertemu dengan Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI.
Saat itu Hatta menuturkan bahwa pemerintah memang berencana untuk mendirikan sebuah PTN di Makassar. Ketika mendapat tanggapan demikian, Mattulada langsung menghadap Gubernur Sulawesi Selatan, yang waktu itu dijabat Andi Pangerang Pettarani untuk membicarakan hasil pertemuannya dengan Hatta.
Di awal tahun 1956, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang waktu itu Bahder Djohan berkunjung ke Makassar. Saat sedang berada di Tamalanrea, Mattulada bersama kawan-kawannya ‘menghentikan’ mobil yang ditumpangi menteri dan beberapa tokoh pendidikan saat itu. Keperluannya tak lain hanya mendesak Mendikbud untuk membangun PTN di Makassar. Bahder hanya mengangguk-angguk dan meminta Mattulada dan temannya bersabar. Tak puas dengan ucapan lisan, Mattulada menyodorkan kertas putih sambil meminta Bahder membuat surat tanda setuju. Setelah Bahder menuruti keinginan para pemuda itu, barulah mobilnya dilepas pergi.
Lihat lebih lengkap di Channel YouTube Dosen Today