Berjalan termenung, arah mata tertunduk
Tak mampu melihat, kilau bintang menyerang
Mengambil secarik, kertas putih tercabik
Memandang langit tinggi, berjanji dalam hati
------
Tak pernah kusangka kini semua berbeda
Berteman waktu mewujudkan anganku
------
Kukira puncak yg dulu kuingin itu terang
Tapi mengapa yg kurasa, justru ada yang hilang
Jika kau ingin segera menyusulku kesini
Cepatlah bergegas pergi, dia atas sini sunguh sepi