Rekotalks

"Ternyata banyak faktor yang bikin Indonesia penyumbang sampah plastik kedua di dunia. Yang pertama, secara geographies Indonesia kan negara kepulauan terbesar dan di laut plastik has no border bisa jalan kemana aja, untuk negara lain mungkin perbatasannya bukan laut. Tapi untuk Indonesia, plastik bisa berputar diantara pulau-pulau. Terlebih, Indonesia memiliki “Indonesia Throughflow” atau arus lintas Indonesia dimana membawa hampir 90% sampah plastik di dunia yang berasal dari 10 sungai di Asia, di Arus Lintas Indonesia ini unik karena adanya pertemuan Samudra Hindia dan Pacific sehingga memiliki arus dan angin yang kencang."

"Problem yang berkaitan dengan Waste to Energy itu antara lain karena energi dilihat atau sampah dilihat lebih pada sisi menghasilkan energinya. Sehingga ada hambatan besar disitu soal harga energinya. Harga energinya tidak bisa kompetitif dengan harga energi batubara (PLTU). Lalu tidak ada orang yang tertarik untuk mengembangkan"

"I found my life calling, semua orang mungkin bilangnya it started with passion tapi ya abis itu berubah menjadi life calling. Gue merasa life calling gue itu adalah gue ingin orang lebih sehat melalui nutrisi. Dan ini adalah area yang sudah gue tekuni selama tujuh tahun."

"Mulai berubah dari diri masing-masing supaya kita bisa mengurangi sampah makanan yang kita hasilkan"

"Orang lain mikir bikin bisnis itu cari untung, kalau gue itu cari sorga. Gimana caranya gue bikin bisnis tapi bermanfaat buat orang lain."

"Percaya ga percaya sih sebenernya gue mulai interest soal sustainability itu justru ketika gue ada di corporations. Ketika gue misalnya lagi ngejalanin kegiatan activism atau kampanye atau apa tapi justru gue dapet itu lebih di corporate.

Ketika gue kerja gue dapet satu pesen dari salah satu pimpinan kantor gue. Dia bilang: So Basically apa yang kita nikmatin sekarang kita bisa nanem, kita bisa punya productivity sekian, kita bisa punya hasil sekian, coba dipikirin mungkin ga bahwa lima puluh tahun lagi kita akan tetap mendapatkan hasil yang sama?"

"Jangan merasa bersalah sebagai individu untuk melakukan hal kontributif kepada lingkungan. Lakukanlah karena itu sudah memang seharusnya dan juga karena kesadaran untuk melakukan hal baik itu."

Semakin banyak orang yang dapat memahami persoalan lingkungan, semakin banyak yang peduli dengan lingkungan, semakin besar dampak positif yang bisa diberikan untuk lingkungan.