
Sign up to save your podcasts
Or
Tulisan ini merupakan rangkuman dari perbincangan antara saya dan Dwi Sarah seorang peneliti dari Geoteknologi LIPI. Podcast Akademia Terbalik, episode 3 season 2 berjudul Apa kata Dwi Sarah tentang penurunan tanah. Podcastnya sendiri agar panjang (maaf), kurang lebih 40 menit, tetapi semoga bermanfaat agar publik lebih mengetahui proses dan penyebab terjadinya penurunan tanah. Jadi langsung saja klik tombol "mainkan".
Penurunan tanah bisa karena dua penyebab:
1. faktor natural: kompaksi sedimen alamiah, berumur Kuarter (10K tahun yg lalu).
2. faktor antropogenik: pengambilan air tanah, beban bangunan.
Penelitian ini sendiri telah ditulis sebagai blog pada tahun 2017 (Bagian 1 dan Bagian 2). Metode yang digunakan Dwi Sarah adalah dengan mengukur tekanan pori pada lapisan lempung, menggunakan alat sondir yang dilengkapi dengan sensor alat pengukur tekanan pori. Kedalaman deteksinya sampai 35 m di bawah muka tanah setempat. Tujuannya untuk melihat tekanan pada lapisan lempung apakah di bawah hidrostatik (underpressure), normal hidrostatik, atau melebihi tekanan hidrostatik (overpressure). Hasilnya kemudian dicocokkan dengan hasil uji konsolidasi di lab.
Selengkapnya di sini.
Tulisan ini merupakan rangkuman dari perbincangan antara saya dan Dwi Sarah seorang peneliti dari Geoteknologi LIPI. Podcast Akademia Terbalik, episode 3 season 2 berjudul Apa kata Dwi Sarah tentang penurunan tanah. Podcastnya sendiri agar panjang (maaf), kurang lebih 40 menit, tetapi semoga bermanfaat agar publik lebih mengetahui proses dan penyebab terjadinya penurunan tanah. Jadi langsung saja klik tombol "mainkan".
Penurunan tanah bisa karena dua penyebab:
1. faktor natural: kompaksi sedimen alamiah, berumur Kuarter (10K tahun yg lalu).
2. faktor antropogenik: pengambilan air tanah, beban bangunan.
Penelitian ini sendiri telah ditulis sebagai blog pada tahun 2017 (Bagian 1 dan Bagian 2). Metode yang digunakan Dwi Sarah adalah dengan mengukur tekanan pori pada lapisan lempung, menggunakan alat sondir yang dilengkapi dengan sensor alat pengukur tekanan pori. Kedalaman deteksinya sampai 35 m di bawah muka tanah setempat. Tujuannya untuk melihat tekanan pada lapisan lempung apakah di bawah hidrostatik (underpressure), normal hidrostatik, atau melebihi tekanan hidrostatik (overpressure). Hasilnya kemudian dicocokkan dengan hasil uji konsolidasi di lab.
Selengkapnya di sini.