
Sign up to save your podcasts
Or
Rekaman berdurasi sekitar 3 jam ini mengalami 3 atmosfer kota yang berbeda-beda. Menempuh jarak sekitar 1.943 km dengan waktu tempuh pesawat sekitar 4 jam, belum proses check in, boarding, dan perjalanan darat. Diedit di sela-sela waktu yang ada sebelum akhirnya laptop itu mati karena ketumpahan teh tarik menjelang tengah malam. 17 hari kemudian, tanpa diservis dengan alasan ingin menggantinya dengan yang baru saja, secara ajaib ia tiba-tiba menyala kembali meski beberapa tuts keyboard terasa berat karena lengket sisa gula.
Singkatnya, inti paragraf di atas adalah: "maaf ya, Ndin, baru rilis episodenya, padahal kita udah rekaman dari jaman apa" 🙈
Tentu kami masih ingat awal mula kami tergoda buat ngobrol sama seseorang yang satu ini. Berawal dari sebuah buku yang berjudul "Realize Real Lies", kami merasa menemukan seseorang dengan cara pandang & pikir yang mirip. Pasti seru nih kalau ada kesempatan ngobrol. Dan memang benar, obrolan berjam-jam itu begitu menarik. Berkutat seputar yang dewasa ini banyak dibentur-benturkan: kuantitas vs kualitas; populasi manusia serta potensi positif & negatifnya. Hingga akhirnya kami menyadari bahwa perjalanan sama pentingnya dengan tujuan itu sendiri.
Daftar referensi:
Menjadi Manusia Menjadi Hamba--Fahruddin Faiz
Rekaman berdurasi sekitar 3 jam ini mengalami 3 atmosfer kota yang berbeda-beda. Menempuh jarak sekitar 1.943 km dengan waktu tempuh pesawat sekitar 4 jam, belum proses check in, boarding, dan perjalanan darat. Diedit di sela-sela waktu yang ada sebelum akhirnya laptop itu mati karena ketumpahan teh tarik menjelang tengah malam. 17 hari kemudian, tanpa diservis dengan alasan ingin menggantinya dengan yang baru saja, secara ajaib ia tiba-tiba menyala kembali meski beberapa tuts keyboard terasa berat karena lengket sisa gula.
Singkatnya, inti paragraf di atas adalah: "maaf ya, Ndin, baru rilis episodenya, padahal kita udah rekaman dari jaman apa" 🙈
Tentu kami masih ingat awal mula kami tergoda buat ngobrol sama seseorang yang satu ini. Berawal dari sebuah buku yang berjudul "Realize Real Lies", kami merasa menemukan seseorang dengan cara pandang & pikir yang mirip. Pasti seru nih kalau ada kesempatan ngobrol. Dan memang benar, obrolan berjam-jam itu begitu menarik. Berkutat seputar yang dewasa ini banyak dibentur-benturkan: kuantitas vs kualitas; populasi manusia serta potensi positif & negatifnya. Hingga akhirnya kami menyadari bahwa perjalanan sama pentingnya dengan tujuan itu sendiri.
Daftar referensi:
Menjadi Manusia Menjadi Hamba--Fahruddin Faiz