
Sign up to save your podcasts
Or
Di beberapa kesempatan dalam buku Man's Search for Meaning, Viktor Frankl mengutip kalimat terkenal milik Nietzsche: “Dia yang punya alasan MENGAPA harus hidup akan mampu menanggung segala bentuk BAGAIMANA caranya hidup". Selayak sebuah rapal mantra sakti yang mampu membuatnya memilih untuk tidak melarikan diri dari kengerian Auschwitz meski tersedia kesempatan untuk kabur.
Hingga akhirnya pengalaman atas penderitaan yang tak tertahankan di sana justru menjadi salah satu sumber lahirnya sebuah gagasan besar yang dimilikinya: "hidup, utamanya bukanlah sebuah upaya mencari kepuasan sebagaimana diyakini Freud, atau mengejar kekuasaan sebagaimana pemikiran Alfred Adler, tetapi sebuah pencarian makna. Tugas terbesar manusia adalah mencari makna dalam hidupnya".
Daftar Referensi:
Man’s Search for Meaning—Viktor Frankl;
https://en.wikipedia.org/wiki/Viktor_Frankl;
Al Baqarah ayat 286.
Di beberapa kesempatan dalam buku Man's Search for Meaning, Viktor Frankl mengutip kalimat terkenal milik Nietzsche: “Dia yang punya alasan MENGAPA harus hidup akan mampu menanggung segala bentuk BAGAIMANA caranya hidup". Selayak sebuah rapal mantra sakti yang mampu membuatnya memilih untuk tidak melarikan diri dari kengerian Auschwitz meski tersedia kesempatan untuk kabur.
Hingga akhirnya pengalaman atas penderitaan yang tak tertahankan di sana justru menjadi salah satu sumber lahirnya sebuah gagasan besar yang dimilikinya: "hidup, utamanya bukanlah sebuah upaya mencari kepuasan sebagaimana diyakini Freud, atau mengejar kekuasaan sebagaimana pemikiran Alfred Adler, tetapi sebuah pencarian makna. Tugas terbesar manusia adalah mencari makna dalam hidupnya".
Daftar Referensi:
Man’s Search for Meaning—Viktor Frankl;
https://en.wikipedia.org/wiki/Viktor_Frankl;
Al Baqarah ayat 286.