
Sign up to save your podcasts
Or
Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di Kalbar setelah Pontianak. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang.
Awalnya, kota ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sambas. Setelah Undang Undang No. 12/2001 diterbitkan pada Oktober 2011, kota ini baru resmi menjadi daerah otonom.
Jumlah penduduk di kota ini sekitar 246 ribuan, dengan mayoritas penduduk merupakan orang keturunan Tionghoa, Dayak dan Melayu, yang beragama Buddha, Khonghucu, Islam, Katolik, Protestan, Tao dan Hindu.
Banyaknya penduduk keturunan Tionghoa yang memeluk Buddha dan Khonghucu membuat banyaknya bangunan vihara atau kelenteng yang dibangun di Singkawang. Kota ini bahkan mendapat julukan 'Kota Seribu Kelenteng' dan 'Hong Kong-nya Indonesia'.
Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di Kalbar setelah Pontianak. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang.
Awalnya, kota ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sambas. Setelah Undang Undang No. 12/2001 diterbitkan pada Oktober 2011, kota ini baru resmi menjadi daerah otonom.
Jumlah penduduk di kota ini sekitar 246 ribuan, dengan mayoritas penduduk merupakan orang keturunan Tionghoa, Dayak dan Melayu, yang beragama Buddha, Khonghucu, Islam, Katolik, Protestan, Tao dan Hindu.
Banyaknya penduduk keturunan Tionghoa yang memeluk Buddha dan Khonghucu membuat banyaknya bangunan vihara atau kelenteng yang dibangun di Singkawang. Kota ini bahkan mendapat julukan 'Kota Seribu Kelenteng' dan 'Hong Kong-nya Indonesia'.