
Sign up to save your podcasts
Or
Pada 570 Masehi daerah yang saat ini bernama Yaman berada di bawah kekuasaan Abyssinia (Etiopia sekarang). Seorang Abyssinia bernama Abrahah diutus untuk menjadi gubernur di sana. Ia membangun sebuah katedral megah di Shan’a untuk Raja Negus dengan harapan dapat menyaingi Kakbah di Makkah sebagai tempat penyembahan bagi seluruh bangsa Arab. Abrahah membangun katedral itu dengan pualam yang diambil dari bekas istana Ratu Saba serta menghiasinya dengan emas dan perak.
Abrahah tidak merahasiakan sedikit pun niat menyaingi Makkah dan itu tentu mengundang kemarahan suku-suku yang tersebar di seluruh Hijaz dan Najd. Akhirnya, seseorang dari suku Kinanah, yang memiliki hubungan nasab dengan Quraisy, pergi ke Shan’a dengan maksud meruntuhkan gereja itu. Konon, berdasarkan riwayat yang dituturkan secara turun-temurun, ia melakukan itu hanya dalam satu malam dan kembali ke rumahnya dengan selamat.
Pada 570 Masehi daerah yang saat ini bernama Yaman berada di bawah kekuasaan Abyssinia (Etiopia sekarang). Seorang Abyssinia bernama Abrahah diutus untuk menjadi gubernur di sana. Ia membangun sebuah katedral megah di Shan’a untuk Raja Negus dengan harapan dapat menyaingi Kakbah di Makkah sebagai tempat penyembahan bagi seluruh bangsa Arab. Abrahah membangun katedral itu dengan pualam yang diambil dari bekas istana Ratu Saba serta menghiasinya dengan emas dan perak.
Abrahah tidak merahasiakan sedikit pun niat menyaingi Makkah dan itu tentu mengundang kemarahan suku-suku yang tersebar di seluruh Hijaz dan Najd. Akhirnya, seseorang dari suku Kinanah, yang memiliki hubungan nasab dengan Quraisy, pergi ke Shan’a dengan maksud meruntuhkan gereja itu. Konon, berdasarkan riwayat yang dituturkan secara turun-temurun, ia melakukan itu hanya dalam satu malam dan kembali ke rumahnya dengan selamat.