Talk More Do Less podcast

Yak balik lagi di tmdl, dimana kali ini sedikit berbeda, ga sedikit sih, banyak perbedaannya. Yang biasanya ada 3 orang lah di satu episodenya, sekarang cuma satu aja nih. Waduu gimana tuh, apa bakal tetep jalan podcastnya? atau ga cocok kalo cuma sendiri, harus berdua. Oke, makanya dengerin dulu deh, nanti kita tahu hasilnya gimana.

Menilai seseorang dari luarnya saja mungkin bukan lagi hal yang asing terjadi di kehidupan sehari-hari. Apakah hal itu buruk? Belum tentu. Berarti hal itu baik dong? Hmmm belum tentu juga. Jawabannya depends on ourself. So, how about us? Better check it out.

"Alangkah Baiknya memperlebar sayap, entah sayap mana yang lebih lebar, itu gimana survive kita dalam bidang yang kita tekuni" itu yang ada didalam benak Dika sebagai seseorang yang memiliki jiwa musikalitas tinggi namun enggan mencari atensi dan validasi dari apa yang ia tekuni. Malah ia lebih senang untuk mempelajari sesuatu yang baru dan menganggap hobi tidak selamanya menghasilkan. Bagaimana tanggapan kalian?

Dalam Podcast Ini kami mengundang seorang sahabat yang sejak dulu kerap kali mengalami pergolakan batin berupa pilihan antara menjadi diri sendiri atau mengikuti perkataan orang lain.

Kata yang bisa mewakili episode kita kali ini cuma 1. #MulaiAjaDulu

Selain dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, disini aku ingin mencoba mengajak para pendegar untuk mengetahui lebih dalam tentang dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia.