
Sign up to save your podcasts
Or


Membaca Prolog Yohanes (Yoh. 1:1-18) bersama orang Kristen di ibadah adalah hal yang biasa. Prolog Injil Yohanes menuturkan keutamaan Kristus atas ciptaan. Kristus adalah Pencipta, Sang Firman yang setara dengan Allah. Ia adalah Terang ilahi. Ia juga yang mewahyukan Sang Bapa. Demikian jika teks suci ini dibaca oleh umat Kristen. Namun, mungkinkah membaca teks Kristen ini bersama dengan seorang Sufi, ahli Tasawuf? Pada kali ini, admin Theovlogy memersilakan K. H. Yusuf Daud, seorang Sufi dan aktivis perdamaian yang berdomisili di Surabaya, membaca dan menafsirkan Prolog Yohanes. Bahkan Kyai Yusuf sampaikan, perikop ini merupakan kegemaran beliau. Akankah membawa kejutan bagi orang Kristen? Simak obrolan yang sangat menarik ini.
By TheovlogyMembaca Prolog Yohanes (Yoh. 1:1-18) bersama orang Kristen di ibadah adalah hal yang biasa. Prolog Injil Yohanes menuturkan keutamaan Kristus atas ciptaan. Kristus adalah Pencipta, Sang Firman yang setara dengan Allah. Ia adalah Terang ilahi. Ia juga yang mewahyukan Sang Bapa. Demikian jika teks suci ini dibaca oleh umat Kristen. Namun, mungkinkah membaca teks Kristen ini bersama dengan seorang Sufi, ahli Tasawuf? Pada kali ini, admin Theovlogy memersilakan K. H. Yusuf Daud, seorang Sufi dan aktivis perdamaian yang berdomisili di Surabaya, membaca dan menafsirkan Prolog Yohanes. Bahkan Kyai Yusuf sampaikan, perikop ini merupakan kegemaran beliau. Akankah membawa kejutan bagi orang Kristen? Simak obrolan yang sangat menarik ini.

484 Listeners

20 Listeners