Wahyu - Bab 1

Yohanes, saudara Yakobus (Kis 12), dibuang ke pulau Pamos karena imanya. Dari sinilah ia mengirimkan "Wahyu" ini. Kitab ini memiliki reputasi sebagai kitab yang penuh simbol, misterius, dan mungin menakutkan. Perlu diingat bahwa tulisan apokalips atau akhir jaman adalah bentuk literatur sastra yang populer di jaman Yesus saat itu. Di dalam kitab ini, Yohanes mengekspresikan apa yang Tuhan ajarkan kepadanya dalam berbagai cara dan melalui talenta-talentanya sebagai seorang nabi. Pada saat yang bersamaan, ia juga menggunakan formula sastra-sastra apokalips. Ia tak bermaksud meramalkan masa depan namun mengabarkan kepada kita resiko apa yang bisa terjadi dan siapa aktor-aktor pelaku di balik peristiwa-peristiwa itu. Untuk lebih memahami kitab ini, kita diajak untuk memahaminya sesuai dengan aturan-aturan sastra apokalips. Dan pada akhirnya kita akan paham bahwa Wahyu Yesus Kristus ini tak serumit dan menakutkan seperti yang dibayangkan, tetapi sebaliknya malah penuh dengan suka cita dan pengharapan.

Yesus Kristus yang bangkit adalah pusat dari sejarah, dunia dilihat sebagai tempat penuh perjuangan/perlawanan antara Gereja dengan Kristus sebagai kepalanya dan kekuatan setan, dan umat percaya dipanggil untuk memberi kesaksian dengan penuh keberanian.

Di dalam kitab ini, kita bisa melihat ada 7 seri, dengan masing-masing 7 elemen, dan dibagi dalam 4 bagian utama:

- Ketujuh pesan kepada gereja-gereja (Bab 1-3)

- Penggenapan Perjanjian Lama (Bab 4-11)

- Gereja menghadapi Kerajaan Romawi (Bab 12-19)

- Hari-hari akhir dan Yerusalem abadi (Bab 20-22)