
Sign up to save your podcasts
Or


Nyanyian atas Jatuhnya Babel
Bab 19 diawali dengan nyanyian kemenangan "Halleluya” yang terdengar oleh Yohanes. Nyanyian kemenangan karena keselamatan, kemuliaan, dan kekuasaan adalah pada Allah Tuhan kita. PenghakimanNya yang adil dan benar terhadap pelacur (the beast) yang merusak bumi terlaksana. Tuhan mengindahkan darah hamba-hambaNya yang setia dan telah menjadi korban. Dalam ayat ke-9, disebutkan berbahagialah siapapun yang turut pada perjamuan Anak Domba. Mereka adalah para kudus; santo santa yang heroik dalam pelayanan yang penuh kerendahan hati, dan akhirnya bersinar dengan terangnya.
Ayat ke-13 menyebutkan tentang seseorang yang akan berperang dengan adil dan bahwa namanya adalah Firman Allah. Dia anak laki-laki sulung yang lahir dari perempuan, dan Ia akan menggembalakan segala bangsa dengan gada besi. Ialah Kristus yang datang dengan kemenangan sejati. Namanya adalah Firman Allah; inilah kenyataan Illahi yang hanya dimengerti oleh-Nya. (Yoh 1:1-14).
Firman Allah memiliki kekuatan untuk menaklukan, menyelamatkan, dan setia pada pemenuhan janji-janji Allah. Firman Allah adalah tulus dengan apa yang Ia katakan dan Ia adalah seorang yang menyelenggarakan peperangan keadilan. Perang keadilan ini antara kejahatan dan para sekutunya: kekuatan yang melecehkan (beast) dan doktrin mereka yang menyediakan opium namun bukan keselamatan (nabi palsu).
Bagian ini menggambarkan nubuat Yohanes tentang hancurnya penganiayaan Kekaisaran Roma. Nubuat ini terpenuhi dan kekaisaran turut musnah. Saat membaca halaman ini pembaca diingatkan akan kekalahan kekaisaran yang tampak begitu berkuasa. Ini ditandai dengan runtuhnya tubuh yang akbar, dimana jiwanya terletak pada pendewaan kaisar Roma dan kerajaannya.
Kristus datang bukan untuk melawan prajurit Roma: bahkan beberapa prajurit memilih berpihak pada iman akan Kristus (banyak yg menjadi misionaris bahkan menjadi santo dan santa). Kemenangan akhir jaman yang diceritakan Yohanes adalah kemenangan Kristus dan para martir melalui pengorbanannya, menghancurkan kekejaman, ketidak-adilan, dan ketidak- bermoralan dunia penyembah berhala. Perjuangan umat percaya tiap harinya seharusnya adalah tentang kemenangan Kristus dalam hidup mereka. Kemenangan melalui pengorbanan sampai habis ini yang tidak dikenali dunia. Namun, itulah misteri iman kita, seperti dalam himne "...dengan wafat Engkau menghancurkan kematian, dengan bangkit Engkau memulihkan kehidupan". Bagi kumpulan dombaNya kematian bukanlah akhir dari kehidupan karena Kristus telah lebih dahulu mengalahkan kematian dan membuka pintu keselamatan bagi manusia percaya.
Bagaimanapun juga, nanti pada akhirnya hari itu akan datang. Bagaimanapun juga, Tuhan membawa keadilan di depan mata setiap orang. Pada ayat ke-18 yang mengatakan "Mari makanlah daging para raja dan penguasa" hal ini menggambarkan keadilan Tuhan kepada penguasa yang lalim.
By wee twigNyanyian atas Jatuhnya Babel
Bab 19 diawali dengan nyanyian kemenangan "Halleluya” yang terdengar oleh Yohanes. Nyanyian kemenangan karena keselamatan, kemuliaan, dan kekuasaan adalah pada Allah Tuhan kita. PenghakimanNya yang adil dan benar terhadap pelacur (the beast) yang merusak bumi terlaksana. Tuhan mengindahkan darah hamba-hambaNya yang setia dan telah menjadi korban. Dalam ayat ke-9, disebutkan berbahagialah siapapun yang turut pada perjamuan Anak Domba. Mereka adalah para kudus; santo santa yang heroik dalam pelayanan yang penuh kerendahan hati, dan akhirnya bersinar dengan terangnya.
Ayat ke-13 menyebutkan tentang seseorang yang akan berperang dengan adil dan bahwa namanya adalah Firman Allah. Dia anak laki-laki sulung yang lahir dari perempuan, dan Ia akan menggembalakan segala bangsa dengan gada besi. Ialah Kristus yang datang dengan kemenangan sejati. Namanya adalah Firman Allah; inilah kenyataan Illahi yang hanya dimengerti oleh-Nya. (Yoh 1:1-14).
Firman Allah memiliki kekuatan untuk menaklukan, menyelamatkan, dan setia pada pemenuhan janji-janji Allah. Firman Allah adalah tulus dengan apa yang Ia katakan dan Ia adalah seorang yang menyelenggarakan peperangan keadilan. Perang keadilan ini antara kejahatan dan para sekutunya: kekuatan yang melecehkan (beast) dan doktrin mereka yang menyediakan opium namun bukan keselamatan (nabi palsu).
Bagian ini menggambarkan nubuat Yohanes tentang hancurnya penganiayaan Kekaisaran Roma. Nubuat ini terpenuhi dan kekaisaran turut musnah. Saat membaca halaman ini pembaca diingatkan akan kekalahan kekaisaran yang tampak begitu berkuasa. Ini ditandai dengan runtuhnya tubuh yang akbar, dimana jiwanya terletak pada pendewaan kaisar Roma dan kerajaannya.
Kristus datang bukan untuk melawan prajurit Roma: bahkan beberapa prajurit memilih berpihak pada iman akan Kristus (banyak yg menjadi misionaris bahkan menjadi santo dan santa). Kemenangan akhir jaman yang diceritakan Yohanes adalah kemenangan Kristus dan para martir melalui pengorbanannya, menghancurkan kekejaman, ketidak-adilan, dan ketidak- bermoralan dunia penyembah berhala. Perjuangan umat percaya tiap harinya seharusnya adalah tentang kemenangan Kristus dalam hidup mereka. Kemenangan melalui pengorbanan sampai habis ini yang tidak dikenali dunia. Namun, itulah misteri iman kita, seperti dalam himne "...dengan wafat Engkau menghancurkan kematian, dengan bangkit Engkau memulihkan kehidupan". Bagi kumpulan dombaNya kematian bukanlah akhir dari kehidupan karena Kristus telah lebih dahulu mengalahkan kematian dan membuka pintu keselamatan bagi manusia percaya.
Bagaimanapun juga, nanti pada akhirnya hari itu akan datang. Bagaimanapun juga, Tuhan membawa keadilan di depan mata setiap orang. Pada ayat ke-18 yang mengatakan "Mari makanlah daging para raja dan penguasa" hal ini menggambarkan keadilan Tuhan kepada penguasa yang lalim.