
Sign up to save your podcasts
Or


Wahyu - Bab 2
Ketujuh pesan yang disebutkan di dalam bab ini diawali dengan frase " Aku tahu...". Hal ini menjelaskan bahwa Kristus melihat, tahu, dan mengasihi GerejaNya. Penulis mengawali pesannya dengan hal-hal positif dan kemudian diikuti dengan peringatan keras di dalam pesannya. Kristus terlihat tak kasat mata tetapi Ia tetaplah Tuhan alam semesta dan sejarah. Pesan ini menyampaikan berbagai kesulitan yang dihadapi gereja-gereja di Asia:
1. Di satu sisi, mereka menghadapi bermacam penolakan dari bangsa Yahudi dan bangsa pagans. Hal ini menjadi ujian tersendiri akan ketekunan para jemaat.
2. Di lain sisi, gereja juga menghadapi para "Nicolaitans", yaitu para jemaat Kristen yang enggan melepaskan diri dari praktik-praktik kebudayaan pagans; menerima korban-korban dalam jamuan kuil pagans dengan makan korban-korban yang dipersembahkan kepada para berhala. Hal ini adalah ancaman akan iman para jemaat. Penyembahan berhala sering dikaitkan dengan perzinahan dan pelacuran; karena orang percaya adalah milik Allah, dan menjadi tidak setia kepada Allah berarti melacurkan diri. Pada kenyataannya, orang yang menyembah berhala biasanya tidak menghargai disiplin dalam hal seksualitas yang berawal dari hal yang diyakininya. Jadi, saat kitab Wahyu menyebutkan tentang perzinahan berati tentang penyembahan berhala dan ketidak-bermoralan seksual.
3. Godaan terakhir berhubungan dengan waktu: kasih yang berkobar-kobar di awal mula sebagai umat percaya mulai berubah menjadi dingin.
By wee twigWahyu - Bab 2
Ketujuh pesan yang disebutkan di dalam bab ini diawali dengan frase " Aku tahu...". Hal ini menjelaskan bahwa Kristus melihat, tahu, dan mengasihi GerejaNya. Penulis mengawali pesannya dengan hal-hal positif dan kemudian diikuti dengan peringatan keras di dalam pesannya. Kristus terlihat tak kasat mata tetapi Ia tetaplah Tuhan alam semesta dan sejarah. Pesan ini menyampaikan berbagai kesulitan yang dihadapi gereja-gereja di Asia:
1. Di satu sisi, mereka menghadapi bermacam penolakan dari bangsa Yahudi dan bangsa pagans. Hal ini menjadi ujian tersendiri akan ketekunan para jemaat.
2. Di lain sisi, gereja juga menghadapi para "Nicolaitans", yaitu para jemaat Kristen yang enggan melepaskan diri dari praktik-praktik kebudayaan pagans; menerima korban-korban dalam jamuan kuil pagans dengan makan korban-korban yang dipersembahkan kepada para berhala. Hal ini adalah ancaman akan iman para jemaat. Penyembahan berhala sering dikaitkan dengan perzinahan dan pelacuran; karena orang percaya adalah milik Allah, dan menjadi tidak setia kepada Allah berarti melacurkan diri. Pada kenyataannya, orang yang menyembah berhala biasanya tidak menghargai disiplin dalam hal seksualitas yang berawal dari hal yang diyakininya. Jadi, saat kitab Wahyu menyebutkan tentang perzinahan berati tentang penyembahan berhala dan ketidak-bermoralan seksual.
3. Godaan terakhir berhubungan dengan waktu: kasih yang berkobar-kobar di awal mula sebagai umat percaya mulai berubah menjadi dingin.