Kerajaan Seribu Tahun

Bab ini diawali dengan gambaran akan penghakiman terhadap iblis, si penyesat. Kemudian diikuti penjelasan tentang penggambaran kehidupan setelah kematian bagi orang-orang yang kudus bersama Kristus. Para kudus menderita sampai pada kematian yang keji oleh dunia namun Allah memulihkan dan menganugerahkan takhta di surga bagi mereka. Kepada para kuduslah, Allah menyerahkan kuasa untuk menghakimi. Bab ini mengajak kita untuk berpikir tentang pengaruh yang berkembang dari para orang beriman, mereka yang terus berkomitmen untuk semua yang suci dan luhur di dalam kehidupan ini.

Ayat ke-12 menyebutkan penghakiman tiap individu berdasarkan tiap perbuatannya. Di dalam kitab kehidupan segalanya tertulis apa yang dikatakan, dilakukan, dan dipikirkan.

Ayat ke-14 menggambarkan maut dan kerajaan maut yang dihancurkan dalam lautan api. Dengan kata lain, bagian ini ingin mengatakan bahwa kemenangan Kristus yang paripurna adalah mengalahkan kematian. Maut atau kematian yang menguasai dunia sebagai akibat dosa (1 kor 15:26) dikalahkan oleh kesetiaan dan wafat Kristus di kayu salib.

Bab-bab sebelumnya membahas tentang penghakiman Tuhan terhadap Jerusalem atau kekuasaan Roma dan kekaisaran lain yang muncul sebagai penggantinya. Kisah akhir jaman ini bukan menekankan penghakiman akhir pada dunia yang adalah rekapitulasi dari apa yang disebutkan sebelumnya. Namun lebih pada deskripsi tentang Jerusalem baru yang akan datang dari Tuhan: Inilah yang menjadi dua penglihatan selanjutnya di kitab ini.