#Podcast1965SetiapHari Episode 11 ini bercerita tentang Serikat Buruh Kereta Api dengan menghadirkan dua tokoh SBKA, Moenadi dan Suyitno. Rangga Purbaya adalah pemandu acara episode ini bersama peneliti ISSI, Razif. Editor podcast: Kiki Muchtar. 

Serikat Buruh Kereta Api atau SBKA adalah sebuah serikat buruh yang pada jaman kejayaannya menjadi salah satu serikat yang besar dan berpengaruh di masyarakat. Mereka memikirkan kehidupan para anggota serikatnya begitu pula kehidupan masyarakat sekitarnya, yang akhirnya berguna pula untuk kehidupan semua orang. Salah satu yang diperjuangkan SBKA masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Simak episode terbaru #podcast1965SetiapHari ini yang diproduseri Grace Leksana, Erlina, Ayu Ratih, Rangga Purbaya, dan Sari Safitri Mohan. 

#Podcast1965SetiapHari Episode 10 kali ini mengangkat kisah Ibu Sudarti, pendidik dan aktivis Gerwani - bersama peneliti ISSI, Yayan Wiludiharto dan Direktur ISSI, Agung Ayu Ratih dengan pemandu acara Sari Safitri Mohan dan editor: Kiki Muchtar.

Ibu Sudarti bukan perempuan biasa. Ia kader teladan Gerwani, ia korban kekerasan seksual, dan ia juga penyintas yang berhasil mengirim pelaku ke penjara. Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Internasional, 25 November, dengan mendengarkan kisah Ibu Sudarti, kita mengenang para perempuan korban operasi militer 1965-66 dan merayakan tegaknya para penyintas. 

#Podcast1965SetiapHari Episode 9 menceritakan kisah Yohanes Andreas Iswinarto, pemilik Perpustakaan Online 1965-1966, yang membicarakan tentang praktik pengarsipan narasi dan kerja lintas disiplin dalam konteks peristiwa 1965-65, sebagai upaya memberikan narasi tandingan untuk melawan dominasi narasi Orde Baru.

#Podcast1965SetiapHari episode 8 mengetengahkan cerita para perempuan progresif di tahun 1965: Ibu Kartinah Kurdi, Sekjen Gerwani;  Ibu Sarbinatun, aktivis IPPI dan Lekra Solo; juga Ibu Ruminti, aktivis buruh. Mereka sadar politik, ikut dalam gerakan, dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan. Episode ini adalah kerjasama antara 1965 Setiap Hari dengan Institut Sejarah Sosial Indonesia. 

#Podcast1965SetiapHari episode 7 mengetengahkan cerita dari Joesoef Isak, seorang wartawan kawakan, pendiri perusahaan penerbitan Hasta Mitra dan editor novel-novelnya Pramoedya Ananta Toer, lalu cerita dari I Gusti Agung Gede Putra, mantan general manager Hotel Indonesia, dan Edhi Soenarso, maestro pematung yang mengerjakan Patung Selamat Datang yang sekarang kita kenal sebagai Bundaran Hotel Indonesia.

Ketiganya mengisahkan tentang gedung atau bangunan di seputaran Bundaran Hotel Indonesia yang dibangun sebagai buah pikiran dan gagasan Bung Karno. Ide dan pemikiran Bung Karno tentang bangunan-bangunan ini berhubungan erat dengan apa yang dicita-citakannya tentang Indonesia yang setara dengan negara-negara lain di dunia. 

Episode kerjasama 1965 Setiap Hari dengan Institut Sejarah Sosial Indonesia ini bertepatan dengan peringatan 120 tahun hari kelahiran Bung Karno dan 494 tahun kota Jakarta.

Episode 6 berisi perbincangan tentang 1965 antara Ken Setiawan dengan ayahnya, Hersri Setiawan. Ayahanda Ken adalah seorang penulis, sastrawan, wartawan, juga seniman Lekra yang pernah ditunjuk untuk memimpin organisasi kebudayaan ini di Jawa Tengah. Simak bagaimana cerita Pak Hersri tentang Lekra, tentang membangun organisasi, bagaimana ia bertahan di Pulau Buru, dan simak pula bagaimana Ken dan ayahnya membicarakan tentang 1965 di tengah keluarga mereka.

Bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, #Podcast1965SetiapHari menayangkan cerita tentang Sekolah Tionghoa di Indonesia dengan narasumber Tjiong Thiam Siong - mantan guru Sekolah Tionghoa yang juga mengajar setelah Orde Baru berkuasa - dan Susanna Gunawan yang pernah mengecap pendidikan Sekolah Tionghoa. Podcast ini adalah kerjasama antara 1965 Setiap Hari dengan Institut Sejarah Sosial Indonesia.

Episode kali ini mengetengahkan satu potong cerita tentang Sepeniyah. Beliau adalah seorang perempuan yang pada tahun 1965 menghadapi sebuah ketidakmenentuan dengan caranya yang kuat meskipun terdengar sederhana.

Sepotong kisah ini diceritakan ulang dan dibagi kepada kita semua lewat kawannya, ibu Uchikowati Fauzia.

Ilham Aidit, salah satu putra DN Aidit, seorang petinggi PKI yang juga pejabat pemerintah di tahun 65 bercerita tentang bagaimana peristiwa di tahun-tahun gelap itu mengubah berbagai hal di dalam kehidupannya (dan mengubah kehidupan kita semua pula). Ia membagi pengalaman masa mudanya yang tidak mudah seperti saat jadi korban bullying dan bagaimana ia akhirnya memutuskan untuk menghadapi hal-hal tersebut. Ia realistis dalam melihat Indonesia dan tragedi 65. Pesan-pesannya pada generasi muda patut disimak, begitu pula pandangannya tentang rekonsiliasi.

Episode kedua podcast 1965 Setiap Hari berisi cerita Uchicowati Fauzia, penyintas '65 di Indonesia. Ia membagi ceritanya tentang hari-hari mencekam kala tragedi di tahun 65 terjadi, bagaimana ia bertahan hidup di tengah ketidakpastian dan hawa ketakutan, juga tentang kepasrahan yang membawa damai dalam hidupnya. Tentu saja, ia pun bercerita tentang bagaimana Paduan Suara Dialita yang diketuainya berawal mula. Selamat mendengarkan!