
Sign up to save your podcasts
Or


Nats Alkitab : Yohanes 14:1-6
Penulis : Pdt. Ang Tjoe Mio
Bayangkan hidup Anda sedang berlari di atas treadmill yang berjalan dengan cepat. Anda sedang terus berlari mengejar target, deadline, likes, pengakuan, dan saldo tabungan. Namun di hati kecil Anda bertanya; sudahkah semuanya ini cukup untuk memberikan rasa aman dalam hidupku? Mungkin tanpa sadar Anda sedang membangun ‘benteng’ rasa aman dengan karier yang cemerlang, saldo tabungan yang besar, keluarga yang harmonis, bahkan pelayanan yang mantap. Namun di hati kecil Anda bertanya pula; bagaimana bila semuanya ini runtuh? Penyakit datang, ekonomi terpuruk, hubungan keluarga retak. Di manakah Anda akan berdiri?
Dalam keadaan yang serupa inilah Yesus menguatkan para murid dengan perkataan-Nya yang menyejukkan dan membangun ulang fondasi hidup mereka, tepat di saat mereka dalam kegelisahan dan ketakutan. Selama ini mereka mengharapkan Yesus bisa menjamin kelangsungan hidup mereka di dunia ini. Namun, Yesus memberitahu bahwa Petrus akan menyangkal-Nya dan saat kematian-Nya sudah dekat. Mereka akan kehilangan sandaran utama mereka. Rasa aman palsu telah mereka letakkan pada kehadiran Yesus secara fisik yang akan segera pergi dari hidup mereka.
Di mana sering manusia meletakkan rasa amannya? Harta, kedudukan, keluarga, atau apa? Hanya Yesus yang sanggup memberikan rasa aman yang sesungguhnya. Di ayat pertama dari Injil Yohanes pasal empat belas, Yesus memberikan perintah; “Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku”. Perintah ini adalah panggilan untuk mengalihkan kepercayaan dari yang kelihatan kepada yang tak kelihatan, dari diri sendiri kepada Pribadi yang Ilahi. Alasan bahwa kepercayaan kita harus diletakkan pada Pribadi Yesus karena di ayat yang keenam, hanya Yesuslah jalan, kebenaran dan kehidupan. Tanpa jalan kita akan tersesat dan bingung, Yesus adalah tujuan akhir kita. Kebenaran-Nya memberikan kepastian yang mutlak, yang tak mungkin gagal. Dan Kristus adalah sumber hidup yang kekal. Kita akan aman karena ada jaminan yang tidak mungkin dirampas oleh siapa pun dan dalam keadaan apa pun. Inilah janji Tuhan yang menyejukkan dan membangun fondasi rasa aman yang sejati. Jangan lagi letakkan rasa aman kita kepada yang fana. Yesus satu-satunya harta kekal yang akan memberikan rasa aman selamanya.
“Ketika kita menjadikan Kristus fondasi hidup, rasa aman bukanlah dari ketiadaan badai, melainkan kehadiran Kristus dalam badai” - Edmund Chan
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Sumber keamanan apa yang sedang Anda andalkan hari-hari ini? (rekening bank, pencapaian hidup atau kesuksesan, keluarga, pelayanan atau agama).
2. Ketika semua itu goyah dan runtuh, apa reaksi Anda?
By Gereja Kristen Jakarta5
22 ratings
Nats Alkitab : Yohanes 14:1-6
Penulis : Pdt. Ang Tjoe Mio
Bayangkan hidup Anda sedang berlari di atas treadmill yang berjalan dengan cepat. Anda sedang terus berlari mengejar target, deadline, likes, pengakuan, dan saldo tabungan. Namun di hati kecil Anda bertanya; sudahkah semuanya ini cukup untuk memberikan rasa aman dalam hidupku? Mungkin tanpa sadar Anda sedang membangun ‘benteng’ rasa aman dengan karier yang cemerlang, saldo tabungan yang besar, keluarga yang harmonis, bahkan pelayanan yang mantap. Namun di hati kecil Anda bertanya pula; bagaimana bila semuanya ini runtuh? Penyakit datang, ekonomi terpuruk, hubungan keluarga retak. Di manakah Anda akan berdiri?
Dalam keadaan yang serupa inilah Yesus menguatkan para murid dengan perkataan-Nya yang menyejukkan dan membangun ulang fondasi hidup mereka, tepat di saat mereka dalam kegelisahan dan ketakutan. Selama ini mereka mengharapkan Yesus bisa menjamin kelangsungan hidup mereka di dunia ini. Namun, Yesus memberitahu bahwa Petrus akan menyangkal-Nya dan saat kematian-Nya sudah dekat. Mereka akan kehilangan sandaran utama mereka. Rasa aman palsu telah mereka letakkan pada kehadiran Yesus secara fisik yang akan segera pergi dari hidup mereka.
Di mana sering manusia meletakkan rasa amannya? Harta, kedudukan, keluarga, atau apa? Hanya Yesus yang sanggup memberikan rasa aman yang sesungguhnya. Di ayat pertama dari Injil Yohanes pasal empat belas, Yesus memberikan perintah; “Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku”. Perintah ini adalah panggilan untuk mengalihkan kepercayaan dari yang kelihatan kepada yang tak kelihatan, dari diri sendiri kepada Pribadi yang Ilahi. Alasan bahwa kepercayaan kita harus diletakkan pada Pribadi Yesus karena di ayat yang keenam, hanya Yesuslah jalan, kebenaran dan kehidupan. Tanpa jalan kita akan tersesat dan bingung, Yesus adalah tujuan akhir kita. Kebenaran-Nya memberikan kepastian yang mutlak, yang tak mungkin gagal. Dan Kristus adalah sumber hidup yang kekal. Kita akan aman karena ada jaminan yang tidak mungkin dirampas oleh siapa pun dan dalam keadaan apa pun. Inilah janji Tuhan yang menyejukkan dan membangun fondasi rasa aman yang sejati. Jangan lagi letakkan rasa aman kita kepada yang fana. Yesus satu-satunya harta kekal yang akan memberikan rasa aman selamanya.
“Ketika kita menjadikan Kristus fondasi hidup, rasa aman bukanlah dari ketiadaan badai, melainkan kehadiran Kristus dalam badai” - Edmund Chan
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Sumber keamanan apa yang sedang Anda andalkan hari-hari ini? (rekening bank, pencapaian hidup atau kesuksesan, keluarga, pelayanan atau agama).
2. Ketika semua itu goyah dan runtuh, apa reaksi Anda?